78

66 15 0
                                    

Kun sebenarnya cukup merasa penasaran terkait para golongan muda dari Tsaritsa ini, namun berhubung Viscount Kang tiba-tiba saja datang dengan tergesa-gesa, Kun secara hormat mempersilahkannya untuk terlebih dahulu.

"Saat sampai di kamar milik Putri Bahiyyih kami bertemu dengan Nona Seo ke dalam kamarnya dia memberitahuku untuk menyampaikan ini pada Duke Park." Gadis itu tahu tentang semua rencana penggagalan pemberontakan ini termasuk fakta bila Sunwoo Kim adalah saudara tiri Tuan Putri Kerajaan jauh sebelum surat kabar tempo hari. Bahkan Kun sedikit banyak percaya bila gadis itu mungkin mengetahui lebih banyak dari apa yang bisa dia bayangkan. "Dia menyarankan untuk mengumumkan pertunangan, mengirimkan surat pada Ksatria Park untuk mulai mengamankan kedai informasi, serta sebisa mungkin menutupi hilangnya Viscount Seo."

Menarik karena gadis itu seakan-akan tahu bila kakaknya akan menghilang. Meski kali ini bisa saja berarti Viscount Seo juga sudah memprediksi hal ini akan terjadi.

"Ini mencurigakan." Kun berucap dengan jelas tanpa niat untuk sekedar bergumam. Dia rasa juga beberapa dari yang ada di sana merasa setuju.

Bahkan Ksatria Yang, meski Youngeun adalah teman baiknya, dia agaknya masih merasa terkhianati karena fakta pertunangan itu.

Dari ujung matanya, Kun yakin bila hanya Duke Park yang secara penuh yakin atas usulan Nona muda Seo. Keraguan yang dibawa oleh si pemuda yang kini tengah menumpukan kedua tangannya pada meja adalah tentang rangkaian kata yang coba dia utarakan.

"Bagaimana dengan Nona Kang? Apa dia kini juga bersama dengan Putri Bahiyyih dan Nona Seo?" Duke Huening sekiranya menjadi yang mencoba untuk memeriksa tiap-tiap pihak yang harus mereka lindungi sebelum mengambil langkah lebih jauh.

Viscount Kang menganggukkan kepala. "Nona Seo menyarankan hal itu, dan secara pendapatku pribadi ada baiknya setelah ini Tuan Putri Kerajaan dan Duke Shen ikut berada di sana. Mengamankan diri." Jelas saja ucapannya itu menegaskan bila mereka tidak perlu mengkhawatirkan Dayeon Kim, gadis itu jelas-jelas telah datang ke musim debut dengan bekal yang lebih dari cukup selayaknya seorang ksatria yang telah memoles perisainya.

Siap bertempur.

"Aku tidak akan banyak berbicara terkait pengumuman pertunangan kalian berdua karena bagiku itu urusan yang pribadi, selain itu kalian berdua juga sama-sama setuju untuk mengungkapnya ke pada publik," ucap Marquess Choi yang pastinya setuju. "Data terkait pertunangan kalian berdua ada padaku, meski begitu butuh waktu untuk mengurusnya. Di tambah karena Lady Freifrau kita juga tidak mungkin bisa keluar masuk dengan mudah. Sejalan dengan hal itu, bagaimana cara kita untuk menghubungi Ksatria Park?"

Viscount Kang memang menjelaskan bila si kembar Kim kini tengah memberitahukan kepada para penyamun yang tengah menyamar untuk bersiaga. Mengantisipasi serangan dadakan dari mereka yang bersembunyi di balik dinding. Jumlah yang tidak diketahui. Duke Park memang telah bersumpah bila tidak ada satupun lorong rahasia yang menghubungkan kedua rumah debutan dengan area luar, tapi menjaga agar tidak ada seorangpun yang dapat keluar juga termasuk hal terbaik yang bisa dilakukan.

Entah itu bagi pihak mereka. Maupun pihak musuh.

"Terlalu beresiko untuk mengirim utusan ke sana," ucap Ksatria Yang.

"Kalian bisa mempercayakan hal itu pada Ksatria Nishimura," ucap Duke Park membuat yang bersangkutan sedikit terkejut namun dengan cepat membungkukkan kepalanya, memberi hormat. "Seperti ucapanku, kalian harus menaruh rasa percaya pada kami yang berasal dari Frustin. Hanya kami yang tidak akan dilukai oleh Lady Freifrau."

"Kalau begitu maka dia juga tidak akan melukaiku, Duke Xiao maupun Marquess Wong. Meski bukan seorang Frustin, kami juga bukan milik Tsaritsa terutama wilayah Kniagina." Kun kembali berucap yang sebenarnya juga melontarkan sesuatu yang cukup mengganjal dalam hatinya. Tentang bagaimana bisa dia yang terkenal sangat setia terhadap Kaiserin bisa-bisanya terjebak dalam perkara pembelaan tanah air kerajaan tetangga.

Bukankah seharusnya Kun merasa senang?

Terlepas dari hubungan politik yang terjalin dan disimbolkan oleh Xioating. Baik Kaiserin maupun Tsaritsa adalah dua kerajaan yang saling bersaing satu sama lain bersama dengan Riena. Bagaimanapun juga Tsaritsa adalah orang-orang bagi Kun dan sudah sewajarnya bila dia merasa senang kala pihak asing mengalami kerugian.

Tidak menyalahkan pula bila Marquess Choi kini justru tengah menyerang dirinya. "Keikutsertaan Anda kala menemani Duke Shen dikala menyelinap pada menara kembar saja sudah patut dicurigai Duke Qian. Tidak ada satu pun yang bisa menjadi alasan mengapa Anda bisa condong pada pihak kami."

Benar. Kun seharusnya bersikap netral dan menganalisis sekitarnya pihak mana yang akan menang dan mengambil keuntungan atas hal itu.

Bukannya seperti ini.

Dia sedari awal sudah memihak Tsaritsa.

"Sama seperti Lady Freifrau yang tidak akan melukai mereka yang berdarah Frustin, aku juga tidak akan membiarkan seorang pun melukai Duke Xioating Shen sebagai salah seorang keturunan Kaiserin."

Tapi, apa benar begitu?

"Anda pastinya tahu bila dalam dunia kita hal-hal seperti itu bukanlah sesuatu yang cukup kuat untuk dijadikan landasan, bukan?" Apakah Marquess Choi yang mengatakan hal ini? Bukan. Ucapan penuh sindiran itu dilontarkan oleh seorang Tuan Putri Kerajaan. "Aku tahu ini mungkin hal yang lancang dan sedikit menyakiti harga diri Anda. Namun sebagai Tuan Putri dari suatu kerajaan aku berhak ujian bagi para tamu baik bangsawan maupun rakyat dari kerajaan tetangga yang menginjakkan kaki mereka di tanah airku."

Kun sebenarnya tidak begitu keberadaan. Ya, mungkin sedikit sakit hati. Terlihat dari rotasi matanya yang bergerak mulus ke kanan.

Duke Huening. Marquess Choi. Ksatria Yang. Tiga orang itu pasti akan mendukung ucapan Chaehyun. Lalu Duke Park, Ksatria Nishimura dan Viscount Kang adalah mereka yang netral. Menyisakan Xiaoting seorang sebagai yang mungkin saja berada di pihak Kun.

Tapi meski adalah seorang separuh Tsaritsa dan separuh Kaiserin, bukankah Xiaoting memang selalu berdiri di depan Kun?

Seperti contoh saat ini.

Yang menjabat sebagai Duke dari Herzogin itu meletakkan kaki kanannya selangkah lebih maju. Lalu bersimpuh pada salah satu lutut kakinya selayaknya seorang ksatria yang hendak memberikan sumpah bakti. "Anda tidak perlu sampai melakukan hal itu Yang Mulia Tuan Putri Kerajaan Chaehyun Kim dari Tsaritsa. Sebagai pemimpin keluarga Shen sekaligus pelindung atas perjanjian yang kedua kerajaan sepakati sedari awal pembentukan, aku berani bersumpah bila tidak ada sedikitpun niatan kami untuk berkhianat."

Chaehyun agaknya terkejut atas hal itu, terlihat dari perubahan raut wajahnya yang semula menegang kini beralih menjadi lembut dan buru-buru memeluk Xiaoting untuk kembali berdiri. Jika bisa Kun ingin menandai sesuatu, tentang gadis-gadis Tsaritsa yang bukan hanya berbahaya tapi memiliki rasa solidaritas yang tinggi antar satu sama lain.

Ah, dia jadi tersentuh. "Meski begitu aku dengan senang hati akan menjalani ujian yang diberikan."

Memangnya apa yang akan jadi ujiannya?

Kun yakin bila Duke Huening telah mengetahui riwayatnya serta mempertimbangkan karakterk yang dia miliki selama berpartisipasi dalam musim debut pada Chaehyun. Maka kala gadis itu tengah mempertimbangkan Kun juga tengah berandai-andai tentang berapa banyak mungkin darah yang akan membasai ujung pedangnya.

"Kepulangan mendadak Ksatria Nishimura ke Markgraf pastinya akan mendatangkan banyak tanda tanya, namun bila dia datang dengan sesuatu terlebih lagi Anda, maka itu akan lain ceritanya." Chaehyun melepaskan pelukannya pada Xiaoting. "Aku bertanya. Bisakah Anda datang ke sana dengan membawa lamaran untuk Nona Ezaki?"

Kun tidak tahu seperti apa raut wajahnya kini. Tapi dia secara jujur sedang terkejut. Untuk pertama kalinya tidak mendapatkan ujian berupa pertumpahan darah, namun sesuatu yang lebih buruk lagi.

"Maaf, tapi aku tidak bisa melakukan hal itu."

Dan secara jujur pula dia ingin berucap.

Tidak adakah dari orang-orang yang ada di sini tahu bila dia sebenarnya tengah menyukai seorang gadis sedari lama?

I Love How I'm CalledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang