20

89 24 0
                                    

Ada sesuatu yang berbeda pagi hari ini.

Surat Kabar Angin yang keluar beberapa hari lalu memang memberikan efek riak air yang cukup besar, namun hanya sesaat. Apa yang ditulis di sana memang masih menjadi buah bibir di antara para debutan, namun agaknya tidak begitu mengguncang diri selayaknya kemarin. Beberapa pemuda mulai berani untuk memenuhi kotak pos gadis pujaan hati mereka dengan barang setangkai dua tangkai mawar, tidak jarang pula satu buket. Membuat banyak gadis memekik bahagia dan saling memberikan semangat sebagai bentuk rasa turut berbahagia, tapi tidak jarang pula ada yang menatap tidak suka karena yang dia dapat tidak sebanyak yang ada di sebelah.

Chaehyun sebenarnya tidak ingin melihat kotak pos yang dia miliki, hanya mengingat bila tempat itu pasti akan dia lalui kala ingin pergi paviliun barat dan sedikit tidak sopan bila melenggang begitu saja, Chaehyun memilih untuk mampir sebentar. Menatap hasil yang seakan sudah dia prediksi. Tidak begitu bagus.

Ada satu buket bunga mawar di kotak pos miliknya. Pencapaian yang bagus memang tapi bila dibandingkan milik Yujin yang mendapatkan tiga buket mawar belum lagi beberapa tangkai mawar yang sampai jatuh ke luar kotak. Chaehyun rasa seharusnya dia merasa ingin undur diri sebagai seorang putri, bukannya tersenyum lebar dan memeluk seorang gadis yang lebih tua darinya sambil berucap riang. "Selamat ya, Kak Yujin."

Chaehyun akui itu bukanlah sikap yang harus dia lakukan, meski statusnya adalah seorang Tuan Putri Kerajaan yang lebih tinggi dari semua gadis yang ada, status itu pula yang membuat Chaehyun harusnya tidak bertindak begitu gegabah dengan asal memeluk orang lain. Seharusnya ucapan selamat sudahlah cukup, namun beberapa orang jahat akan berprasangka dengan menganggap bila Chaehyun merasa terluka.

Padahal sebenarnya tidak juga.

Dia senang saat orang lain mendapatkan bukti bila ada orang lain yang menghargai kehadirannya, berharap pula bila orang lain akan berlaku seperti itu pada dirinya. "Aku tidak tahu jika Anda dekat dengan kakakku, apa aku melewatkan sesuatu?" tanya Yeonjun yang baru saja datang ke rumah kaca yang ada di dekat kolam angsa guna menyanggupi undangan minum teh Chaehyun. "Rumor yang beredar mengatakan jika kita memiliki hubungan dan Anda kini mencoba untuk mendekati kakakku."

Chaehyun tersenyum. Tidak mengindahkan ucapan Yeonjun, dia lebih tertarik pada pemuda lain yang mengekor pada si Marquess muda. Xiaojun yang sebelumnya telah duduk bersamanya ikut berdiri untuk memberikan sambutan. "Memberikan hormat untuk Duke Park dari Furstin dan Marquess Choi dari Boyar," ucap Chaehyun dan Xiaojun bersamaan.

Diawali dengan sebuah dehaman dari Duke Park. "Memberikan hormat untuk Tuan Putri Kerajaan dan Duke Gertsog dari Kaiserin." Bersamaan dengan itu pula, sebelas pelayan yang semula sibuk mempersiapkan acara minum teh menunduk dalam kala mengundurkan diri bersama dengan beberapa penjaga yang memutuskan untuk menjaga dari luar rumah kaca. Seakan membaca gerak gerik dari Duke muda Park yang menginginkan adanya privasi. "Marquess Choi tidak menjelaskan apapun padaku, namun melihat kedatangan Duke dari negeri seberang agaknya apa yang Tuan Putri Kerajaan ingin katakan adalah sesuatu yang penting."

"Terima kasih atas pengertiannya Duke Park," ucap Chaehyun sambil mempersilahkan ketiga tamunya untuk duduk di kursi masing-masing pada sebuah meja bundar yang ditutupi kain berenda dengan motif bunga. "Sebelumnya izinkan aku memperkenalkan kerabat jauh Duke Ehzerhogin, Shen Xiaojun, yang menjabat sebagai Duke Gertsog." Masih dengan mengikuti tata peraturan dalam adat minum teh ala Tsaritsa yang selalu diawali dengan perkenalan sebagai bentuk formalitas. "Duke Gertsog, perkenalan. Duke Park dari wilayah Furstin dan Marquess Choi dari wilayah Boyar."

Menundukkan kepalanya singkat. "Aku sering mendengar banyak hal tentang Anda berdua. Maka cukup membuatku terkejut kala dua bangsawan muda yang setahuku saling berseberangan kini tengah duduk bersebelahan."

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now