57

91 17 0
                                    

Siapapun yang ada di pesta pastilah bisa memperbaiki akan seperti apa jawaban yang dilontarkan oleh seorang Yujin Choi.

"Iya, aku bersedia."

Entah apakah itu dikarenakan fakta bila usianya yang tidak lagi muda dan siapapun yang melamarnya pastilah sesuatu yang tidak bisa ditolak. Atau karena si pelamar adalah Johnny Seo.

Mari sedikit lupakan latar belakang yang bersangkutan karena terlahir dari rahim istri kedua. Bagaimanapun juga, dia tetap seorang Seo, terlebih lagi calon kuat penerus Viscount. Terlepas dari karakter mereka yang sempat tercoreng, siapa pun yang berada di Tsaritsa pasti akan setuju bila keluarga itu masih memegang posisi sebagai asal dari para cendekiawan. Johnny Seo pastinya bukan hanya sebatas hal itu, si pemuda yang mengambil bidang keahlian dalam ilmu alam dan lulus dengan predikat ganda dengan ilmu sosial.

Sesuai dengan keinginan si pemuda sedari awal, dia ingin melamar seorang Yujin Choi bukan hanya dengan harta. Tetapi juga dengan dirinya sendiri.

Orang-orang pasti akan menyebut bila Yujin itu bodoh kalau menolaknya.

"Aku tahu Anda tidak bersungguh-sungguh." Selepas kejadian yang secara totalitas nenyita perhatian para tamu pesta dansa, Yujin menarik Johnny untuk menjauhi kerumunan. Beruntunglah orang-orang Tsaritsa memiliki kepribadian untuk mudah merasa bosan dan teralihkan.

Sesaat apa yang dilakukan Johnny akan menjadi pusat perhatian, sesaat kemudian pula dia dan Yujin akan menjadi pusat perhatian diikuti beragam ucapan selamat. Tapi hanya perlu waktu sampai setengah jam saja yang ditandai dengan naiknya seorang Chaehyun Kim ke atas panggung untuk secara khusus menjadi penyanyi utama guna melantunkan lagu kebangsaan Tsaritsa. Pusat perhatian pastinya merubah pada si Putri Kerajaan dan itulah yang dimanfaatkan Yujin.

Membawa Johnny pada teras belakang Rumah Putri. "Anda tidak perlu melakukan hal ini," ucap Yujin. "Aku yakin Youngeun yang menyuruh Anda, aku akan berbicara padanya untuk tidak terlalu memaksakan pilihan Anda."

"Aku tidak paham apa yang tengah Anda katakan." Johnny ingin mengambil langkah mendekat, namun kala melihat reaksi Yujin yang sepertinya justru mengambil langkah mundur guna menjauh, pemuda itu merasa urung. "Baiklah, biar aku tegaskan. Aku melakukan hal tadi secara sadar dan dengan banyak pertimbangan sebelumnya. Youngeun mungkin membantuku, tapi itu hanya di awal saja, gunaku untuk menyadari hal ini."

Haruskah Yujin merasa emosional saat ini? "Itulah masalahnya, Youngeun memanipulasimu. Dia gadis yang manipulatif, kau mungkin tidak tahu itu," ucap Yujin. "Aku akan bertemu menemuinya, menyuruhnya untuk berhenti mempengaruhi Anda dengan hal-hal aneh agar semua berjalan atas keinginannya."

"Youngeun tidak ada sangkut pautnya atas hal ini Nona Choi, ini adalah tentang kita berdua." Johnny menahan tangan Yujin yang coba meninggalkannya. "Maaf, Nona Choi." Melepaskan cekalan itu kala Yujin menghela napas dan memberikan gestur berupa sebuah anggukan guna mendengarkan ucapan Johnny. "Youngeun Seo adalah adikku, aku mengenal kepribadiannya jauh lebih baik dari siapa pun."

"Dan bila Anda lupa, aku adalah guru gadis itu. Selama Anda pergi, aku yang mengawasi tumbuh kembangnya."

"Dan karena itu pula aku yakin bila pilihanku tidak salah, Anda sudah mengenal Youngeun. Sebera bahaya dan sebara lemahnya dia. Anda tidak akan pernah mengorbankan apa lagi membuangnya dari keluarga Seo." Menggengam kedua tangan Yujin, jika bisa Johnny ingin langsung memeluk tubuh gadis yang ada di depannya ini. Namun urung karena takut bila itu akan membuatnya merasa terganggu, sebatas kecupan pada buku-buku jari saja rasanya sudah sangat tidak sopan. "Anda adalah seorang yang bisa melihat keluargaku tanpa memberikan celaan. Apa ada gadis yang lebih sempurna dari itu untuk dapat aku perjuangkan?"

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now