25

73 20 1
                                    

"Kak Dayeon!"

Dayeon yang baru saja keluar dari ruangan kamar khusus yang selama beberapa hari ini dia tempat sedikit terhuyung akibat terjangan dari Yeseo. Taehyun yang berdiri tidak jauh dari sana, hanya bisa menggelengkan kepalanya ringan. Hubungan antara sang adik dengan Dayeon memang sesuatu yang menyenangkan untuk diperhatikan. "Aku sudah memperingatkannya untuk tidak langsung menemui dirimu, tapi kau tahu sendiri seperti apa Yeseo. Pagi-pagi sekali dia bahkan sudah mengetuk pintu kamarku dengan ribut hanya agar menjadi yang pertama kau temui sehabis keluar dari ruangan itu."

"Selama Tuan Putri Kerajaan tidak curiga aku rasa tidak masalah," ucap Dayeon yang ikut membalas pelukan hangat dari Yeseo. Sesuatu yang sangat berkebalikan kala seseorang mungkin akan melihat Dayeon membalasnya dengan dingin. "Bagaimanapun juga Yeseo kini adikku juga, aku bisa apa jika dia menginginkan hal itu? Aku setidaknya mungkin akan lebih menyayanginya daripada adikku sendiri. Oh coba lihat, dimana dia sekarang."

"Sunwoo mengatakan jika dia memiliki urusan dengan Ksatria Yang dari Furstin, aku pikir itu suatu yang penting terkait catatan anggaran pembelian bulanan Grafinya, bagaimana pun pusat pasti akan menyadari hal itu. Cepat atau lambat, Sunwoo setidaknya harus mulai terbiasa. Jadi aku membiarkannya untuk pergi," jawab Taehyun. "Tapi jika kau mengharapkan kehadirannya, aku akan menyampaikan padanya untuk menemuiku segera setelah urusannya selesai."

"Tidak perlu." Dayeon berujar, menggelengkan kepalanya, melepas pelukan pada tubuh Yeseo. "Melihatnya yang kini sudah mulai berani mengambil inisiatif cukup membuatku terkesan. Jika Sunwoo berhasil membereskan masalah kali ini dengan benar, aku pasti bisa mati dengan tenang kapan saja."

"Kakak!" protes Yeseo yang justru dibalas Dayeon dengan. "Kenapa? Bukankah benar? Kehadiranku di dunia ini tidak lebih hanya untuk melindungi dirinya. Jika dia mulai bisa berdiri dengan kedua kakinya sendiri, tidak ada lagi alasan buatku untuk hidup, daripada hidup tenang sambil memenuhi populais manusia bukankah semesta lebih sering membunuh manusia-manusia yang sudah menyelesaikan tugasnya." Mengucapkan hal itu dengan sebuah senyuman, Dayeon agak miris pada dirinya yang dengan cepat mengetahui makna atas kelahirannya. Tidak perlu menunggu lama. Hanya saja seperti kebanyakan ucapan orang tua, saat seseorang mengetahui tujuan dia diciptakan maka sebenarnya kematian sedang berdiri di balik pintu rumahnya. "Tugasku hanya untuk melindungi Sunwoo, tidak lebih dan tidak kurang."

"Tapi Yeseo ada benarnya, tidak baik bagi seorang gadis untuk membicarakan tentang kematiannya. Itu akan mendatangkan pandangan buruk." Taehyun tidak semata-mata menyetujui ucapan Yeseo karena gadis itu adalah adiknya. "Lagi pula tidak ada yang menjamin apakah setelah ini semua segalanya akan terjamin. Posisi Sunwoo bisa saja jadi lebih buruk bila kau meninggalkannya terlalu cepat."

"Kan ada kau dan Yeseo," jawab Dayeon cepat, sebelum kembali berucap sesaat setelah sebuah jeda dari nada yang terdengar menggantung. "Dia sebenarnya juga bisa, tapi aku tidak begitu dekat padanya. Jadi Yeseo pasti sosok yang paling tepat untuk menggantikanku."

Yeseo menunjuk dirinya sendiri. "Aku? Mengantikan Kakak?" Sebelum akhirnya menggeleng ribut. "Tidak. Tidak mau. Tugas Kak Dayeon itu berat dan mengerikan aku tidak mau."

Mengembangkan sebuah senyuman. "Siapa yang bilang kau akan mengambil tugasku? Kalau itu ya jelas saja Taehyun yang akan ambil alih." Ucapan yang hanya dibalas dengan tatapan mata tajam dan decakan kesal dari yang bersangkutan. "Kau hanya perlu mengantikan peranku untuk memukul kepala Sunwoo bila dia keras kepala."

"Yeseo tidak akan berani melakukan hal itu," ucap Taehyun yang jujur pada kondisi kedua gadis dihadapannya yang jelas saja berbeda. Tidak dapat bersikap dengan sama terhadap satu sama lain pada sebuah peristiwa.

"Tidak masalah juga sebenarnya, kau pandai membuat teh, kan? Teteskan saja beberapa obat tidur di dalamnya sebelum diminum oleh Sunwoo."

"APA YANG COBA KAU AJARKAN PADA ADIKKU DAYEON KIM!"

I Love How I'm CalledHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin