51

85 18 0
                                    

Teruntuk para Tuan dan Nona yang mendapatkan undangan dari si penulis ini.

Si penulis amatlah mengharapkan kehadiran kalian.

Tidak datang juga tidak masalah, namun bukan hati penulis ini yang akan tersakiti. Namun dapat dijamin kalau kalian akan kehilangan hidangan utama dari semua berita yang ada.

Pembunuhnya masih berkeliaran.

***

"Aku agaknya mulai meragukan kekuatan keluarga Choi sebagai pemimpin terdepan barisan pertahanan Tsaritsa. Haruskah si anonim yang turun tangan?"

Entahlah namun sepertinya minum teh selepas jam makan siang bersama Marquess Yeonjun Choi bisa dikatakan menjadi rutinitas baru Mashiro. Anggaplah itu sebagai pengisi waktu luang Mashiro yang kini tidak lagi sesibuk dulu, nanti malam adalah puncak debut dimana mereka yang sudah dipulangkan mendapatkan satu kesempatan terakhir bila siapa tahu ingin mencari calon lainnya sebelum tanggal pertunangan disahkan.

"Entahlah, mungkin hanya tidak terpikirkan olehku dan bangsawan lain, bila mengatakan kebenaran kalau kerajaan kita dalam kondisi yang sedang tidak baik saja, adalah ide yang bagus." Untuk Yeonjun sendiri, sebenarnya Mashiro merasa agak takut. "Kami sebenarnya sudah mengetahui hal ini sedari lama dan mencoba untuk mengatasinya secara diam-diam."

"Apa itu alasanmu kala menasehatiku untuk membuat persekutuan?"

"Kurang lebih," jawab Yeonjun kemudian meminum sedikit tehnya. "Aku tidak tahu apakah ini ada hubungannya dengan Anda atau tidak, tapi Ksatria Nishimura sepertinya sudah ingin menjodohkan Marquess Hendery Wong dengan seorang gadis. Riki Nishimura, dia sepupu Anda, bukan?"

"Dia adalah calon yang akan mengantikan ayahku sebagai Earl dari Condessa, secara perlahan aku mungkin akan mengajarinya tentang bagaimana cara seorang dari keluarga mantan pendeta bertindak." Dan Mashiro sebagai seorang gadis yang sadar akan posisinya tentu tidak akan protes atas hukum yang memang sudah berjalan sedari lama. Sebaliknya, gadis itu mencoba untuk menyesuaikan diri agar keluarga Sakamoto tidak hilang dari pandangannya. Tidak masalah untuk sedikit berkorban dengan diharuskan berdiri di belakang si saudara sepupu, selama keamanan dan masa depannya terjamin, Mashiro rasa itu sudah cukup.  "Sayangnya dia lebih banyak menghabiskan waktu di pelatihan, jadi tidak banyak yang bisa dia tentang ramalan. Aku masih harus mengarahkannya."

Sudut bibir Yeonjun yang sedikit terangkat secara samar menunjukkan bila dia mungkin agak paham dengan maksud atas arahan yang diberikan oleh Mashiro. Arahan yang bukan bertujuan agar Riki Nishimura menjadi seorang Earl yang baik, tetapi bertujuan agar sosok itu tidak bisa lepas dari bayang-bayang Mashiro.

Meski secara tidak langsung, hal itu juga menjelaskan kecurigaan Yeonjun atas hubungan Mashiro dengan Niki yang mencoba menjodohkan Hendery dan Hikaru. "Aku pikir Anda tidak akan ikut campur dalam perkara perjodohan seperti ini. Aku pikir Anda tidak benar-benar mengetahuinya."

"Aku tahu, dengan sangat jelas tahu. Namun sesuai kontrak, aku hanya bisa memberikan beberapa kalimat tersirat. Seseorang harus memperjuangkan takdir mereka masing-masing, jika terlalu bergantung pada ramalanku, mereka akan juga pasti akan hancur." Mashiro hanya mempercepat sesuatu, mempercepat segalanya dalam taraf yang bisa dia pertanggungjawabkan tentunya bersama dengan Niki.

Bukan semata-mata agar Yujin Choi segera mendapatkan seorang pelamar, si pasangan hidup yang tidak kunjung berani, melainkan agar Yeonjun Choi segera menikah.

Sudah dapat dipastikan bila rumor buruk akan segera muncul kala Yeonjun Choi melewati musim debutnya tanpa melamar seorang gadis. Rumor tentang Mashiro yang kehilangan bakat untuk memberikan keberuntungan pada pasangannya pada simulasi perjamuan.

I Love How I'm CalledWhere stories live. Discover now