Chapter 46 - I Love You

24.1K 2.5K 20
                                    

KANISS

"I love you."

Ha—"Hah?" Did he just...

Aku berharap Ezra mengulangi sekali lagi apa yang dia ucapkan barusan, karena barusan itu terlalu tiba-tiba sampai-sampai aku tidak yakin apa aku mendengar hal yang benar. Tapi bukannya mengulangi ucapannya, dia malah sama terkejutnya denganku.

"Nothing. Let's go home."

What? What's wrong with him? Dia terlihat gugup dan menjalankan mobil ini tanpa mengatakan apa-apa lagi. Aku terus memperhatikan wajahnya curiga, tapi dia melirik ke arahku saja tidak. Tapi tidak masalah, aku tidak akan protes. Untuk apa yang dia lakukan hari ini, I don't think I could ever be mad with him ever again.

Kuharap Ezra segera kembali normal, tapi sampai kami di apartemennya pun dia masih bersikap aneh. Dia tidak mau melihat wajahku, sama sekali.

"Ez," panggilku begitu aku menutup pintu apartemen. Ezra sudah masuk duluan dan masih berdiri memunggungiku.

Barulah dia menoleh ke arahku, mengangkat kedua alisnya singkat dengan wajah datar.

"Are you alright?" tanyaku tegang.

"Yeah, I'm fine," jawabnya ringan lalu menghempaskan diri duduk di sofa, tanpa menyalakan TV seperti biasa, atau membuka sepatunya terlebih dahulu. Dia diam saja, dan jelas pikirannya sedang penuh saat ini.

"You sure?" Aku masih berdiri di tempat, khawatir untuk sekedar bergerak.

Ezra menoleh ke arahku, dan akhirnya melihat kedua mataku. Dia terlihat berbeda. Dia terlihat bingung? Atau lelah? Kami memang berjalan cukup banyak hari ini, wajar kalau dia lelah. Tapi apa mungkin karena ucapan dia barusan? I don't get it.

Aku menunggu Ezra mengatakan sesuatu, tapi dia hanya diam menatapku. "Apa gara-gara ucapan lo barusan? I mean, gue bahkan ga nangkep lo ngomong apa, so don't worry," tuturku berbohong. Aku dengar ucapannya, tapi aku cuma tidak yakin apa yang kudengar itu benar. Apalagi sikapnya mendadak berubah seperti ini.

"I love you."

Aku bisa literally merasakan darahku berdesir. Rasanya seperti menaiki rollercoaster. Aku diam mematung. Dia tidak pernah mengucapkan hal ini sebelumnya. Dan aku tau, dari film-film barat, dan juga dari Logan, kalau untuk mereka, kalimat 'I love you' itu sangat sakral. Bukan hal ringan yang biasa diucapkan orang Indonesia ketika baru berpacaran. For them, having a relationship with someone doesn't mean they have to love them. You can just 'like' them, and be in a relationship. 'Love' is another level.

Mulutku terbuka, berharap ada yang keluar untuk menjawab. Tapi nihil. Aku juga belum pernah mengatakan kalimat itu pada Ezra. Aku tidak menyangka Ezra akan mengatakan ini.

"I do," Ezra berdiri dan perlahan berjalan mendekatiku yang masih berdiri dekat dengan pintu. "I love you, so much, I don't think it makes sense."

Ezra semakin dekat, dan aku semakin tegang. And by the time, dia berdiri persis di hadapanku, sampai aku harus mengadah untuk melihat wajah seriusnya, lidahku bergerak dengan sendirinya, "I love you."

And that's it. Hanya dengan ucapan singkatku itu, Ezra dengan cepat meraih pinggangku dan mencium bibirku. 

CollidedWhere stories live. Discover now