Bab 8: Ombak yang hidup

106 16 7
                                    

Deru ombak bergerak, dan memecah di bibir pantai Island of Missing Time yang misterius

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Deru ombak bergerak, dan memecah di bibir pantai Island of Missing Time yang misterius. Megan, Serena, Denziel, Justin, Albert dan Logan menunggu dengan gelisah. Dennis Reeves belum juga tampak batang hidungnya untuk bergabung dengan mereka di pantai. Mungkin, jika anak laki-laki itu tidak juga datang, mereka harus segera memulai perjalanan tanpa dirinya.

Terdengar suara keresek di balik semak belukar.

"Dennis!" teriak Denziel. Anak-anak berseru gembira melihat remaja yang baru saja lolos dari maut saat terjun dari helikopter tanpa parasut untuk memasuki Island of Missing time.

Dennis menyeringai gembira, telihat keren dengan seragam militer yang dikenakannya. Anak-anak segera mengerubuti dan merangkulnya, kecuali Logan yang terlihat cemberut.

"Oh Tuhan, Dennis!" kata Serena menahan air mata. Lega sekali rasanya, sahabat mereka sudah berada di sini. "Syukurlah kau selamat, Dennis!"

"Sudah! Sudah!" gerutu Logan yang berada di luar kerumunan. "Jangan sok-sok sentimentil di tempat ini! Ayo cepat, kita harus mencari petunjuk untuk menuju ke kastil tempat mesin waktu itu berada!"

Ketujuh remaja pembawa misi berbahaya itu segera mengarahkan pandangan mata ke segala tempat. Namun, mereka tidak melihat satu jalan pun yang dapat mereka lalui untuk sampai ke kastil yang mestinya berada di sekitar dataran tertinggi di pulau itu.

"Saat kita menjejakkan kaki di sini," kata Dennis, sambil mengarahkan pandangan matanya ke wajah teman-teman. "Perancang pulau ini sudah mengetahui bahwa pengunjung akan menuju ke kastil itu. Mereka pasti telah menyediakan beberapa petunjuk yang dapat kita baca agar bisa sampai ke sana."

"Apa mereka melihat kita saat ini?" tanya Albert, menyipitkan matanya.

"Mungkin saja," jawab Dennis. "Bisa jadi gerombolan Paolo Moravscik sedang mengintai kita. Namun, ada atau tidak yang mengintai, pulau ini tetap menyediakan petunjuk itu secara otomatis."

"Maksudmu?" tanya Justin. Memang tidak semua informasi mereka dapatkan. Dennis sepertinya sudah membaca isi buku yang diberikan saat pelatihan singkat tempo hari.

"Ingat, nama pulau ini adalah Island of missing time," jelas Dennis. Ekspresi wajah Logan berubah menjadi sinis. Dia tidak suka Dennis terlihat pintar di mata yang lain. "Pulau ini selalu terhubung dengan masa lalu," lanjut Dennis. "Lempengan masa lalu itulah yang menyediakan informasi ke masa sekarang untuk kita telusuri. Jadi, meskipun tidak ada sesuatu yang terlihat di depan mata kita saat ini, barang, benda atau informasi itu ada di sana, di masa lalu."

"Oke," sela Logan, dagunya terangkat tinggi. "Kau sepertinya tau semua informasinya, Dennis. Apa kau juga tau bagaimana kita harus menemukan jalan yang menuju ke kastil itu?"

"Aku tidak tau," jawab Dennis jujur. "Tapi...

"Goblok!" sergah Logan. "Makanya, jangan sok-sok memberi semua penjelasan kalau otakmu kosong!"

PURA-PURA MATIWo Geschichten leben. Entdecke jetzt