Bab 16: Motor Balap

233 25 31
                                    

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.


Pemandangan di lantai dasar sekolah The Eagle's Wings setelah jam istirahat pertama tampak memukau saat tiga puluh murid dari kelas Dennis Reeves berganti pakaian dengan seragam pembalap lengkap dengan helm yang dipegang di tangan atau dikenakan di kepala. Dengan semangat menggelora, kelas sedang bersiap-siap memulai pelajaran pertama Adventure & Exploration.

"Hei," seru Megan sambil melepas helm dari kepalanya. "Serena, lihat itu, Dennis dan Denziel, keren sekali!"

"Astaga!" desis Serena. "Benar-benar mirip pembalap motor asli." Mereka berdua berjalan mendekati kedua anak laki-laki yang sedang mengagumi pakaian pembalap dan helm di tangan masing-masing.

"Hei!" seru Serena. "Kalian keren sekali dengan pakaian pembalap ini."

"Thanks," kata Dennis, berseri. "Bagaimana, cocok tidak pakaian kami?"

"Cocok sekali," sahut Serena. "Yuk kita berfoto sebentar, helm-nya dipasang semua, ya."

Serena berjalan mengambil ponsel di loker-nya. Keempat remaja itu kemudian berpose dalam banyak adegan dan menjadi semakin bersemangat melihat hasil jepretannya. Murid-murid lain tampak sibuk memasang helm dan mengobrol sambil menatap ke halaman, ke arah luar kapal yang menampakkan langit cerah pagi ini.

Tiga instruktur berbadan tegap, Paul Silver, Leonardo Hudson dan Mark Glasman terlihat berjalan mendekati gerombolan murid-murid dan serta-merta disambut dengan tepuk tangan membahana. Anak-anak langsung teringat pada atraksi memukau ketiga guru ini di acara pembukaan tahun ajaran kemarin.

"Perhatian!" seru Paul Silver. "Untuk pelajaran ketangkasan Motor Balap, pertama, kita akan berlatih di dalam ruang Dimonian."

"Bukan di halaman sekolah ini, Pak?" celetuk seorang anak laki-laki dari dalam kerumunan.

"Nama?"

"Logan O' Connor, Pak." Raut wajah anak laki-laki berambut hitam itu tampak sedikit kecewa.

Kedua temanya, Ryan Sturdy dan Jude Eduardo yang berdiri di sampingnya juga terlihat cemberut. Mereka tampak sangat percaya diri dalam hal balap motor. Tak mengherankan, karena ketiganya juga memiliki orang tua yang memiliki hobi balap Motor dan Air Race dan tentunya sering mengikuti turnamen baik lokal, nasional dan internasional.

"Ada dua sesi latihan hari ini," ujar Paul menatap tajam. "Pertama di ruang Dimonian, pemanasan sebentar, terutama bagi yang belum pernah naik motor balap, setelah itu kita akan kembali ke sini."

Logan menyela dengan lantang. "Kami, saya, Ryan dan Jude boleh minta izin untuk tidak ikut di ruang Dimonian, Pak? Kami sudah terbiasa dengan olahraga ini, jadi mungkin tidak membutuhkan pemanasan."

"Tidak, semua harus ikut ke ruang Dimonian dulu," ujar Paul Silver tegas dan sedikit kaget melihat tingkah muridnya ini.

Bersama dengan ketiga instrukur, murid-murid berjalan ke aula Dimonian yang letaknya tak jauh dari halaman sekolah. Gerakan sepeda motor yang meluncur di udara dan aksi akrobatik para pengendara sepeda motor, terngiang-ngiang di benak mereka. Semua ingin menguasai gerakan yang luar biasa memukau itu.

PURA-PURA MATIOù les histoires vivent. Découvrez maintenant