Bab 1 : Murid Yang Terpilih

151 20 38
                                    

Salah satu ruang rapat kantor Pak Salvator D' Albertis terlihat keren dan canggih. Dinding menampakkan salah satu mozaik sayap yang berwarna-warni. Didominasi dengan cahaya berkesan ungu yang menyejukkan mata, ruang rapat tampak dijejali dengan para ilmuan kapal. Bu Joanne Dawson juga tampak hadir, wajahnya terlihat sangat gelisah. Kepala para ilmuan kapal, Pak Bradford Sanders baru saja selesai membacakan 20 puluh nama siswa/siswi kelas 1 junior yang levelnya meningkat dan memenuhi standar untuk dikirim ke Island of Missing Time.

 Kepala para ilmuan kapal, Pak Bradford Sanders baru saja selesai membacakan 20 puluh nama siswa/siswi kelas 1 junior yang levelnya meningkat dan memenuhi standar untuk dikirim ke Island of Missing Time

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudah selesai, Pak?" tanya Pak Salvator dengan kening berkerut.

"Sudah, Pak," sahut Pak Sanders menganggukkan kepala. "Hanya 20 murid yang saya sebut tadi yang memenuhi standar."

Pak Salvator mengamati nama para murid yang tertera di layar dengan saksama dan berkata, "Bapak yakin tidak ada nama yang terlewatkan?"

"Tidak ada, Pak," sahut Pak Sanders. "Kami telah melakukan pendataan secara berulang-ulang. Seluruh nama murid yang kami umumkan tadi adalah hasil akhir."

Pak Salvator mendengus. "Bukankah Dennis Reeves yang menjadi penentu utama dalam keberhasilan kegiatan kita di Village of Endless Rain tempo hari? Mengapa namanya tidak termasuk di dalam daftar?"

"Benar, Pak," kata Pak Sanders. "Nilai Dennis memang melonjak drastis setelah kegiatan itu. Namun, keseluruhan nilai adalah gabungan total dari nilai semua mata pelajaran dan kondisi psikologis dalam kepribadian anak-anak tersebut. Nilai Dennis Reeves tidak memenuhi standar untuk dikirim dalam tim ke Island of Missing Time."

Aneh sekali! Pikir Pak Salvator keheranan. Bagaimana mungkin Nama Dennis Reeves tidak termasuk diantara ke 20 nama yang memiliki standar. Pemilik kapal the Eagle's Wings itu bertanya, "Apa mungkin ada kesalahan pendataan terhadap nilai Dennis Reeves?"

"Tidak ada sama sekali, Pak," jawab Pak Sanders tegas dan sedikit tersinggung. "Dennis Reeves nilainya kurang 5% untuk memenuhi standar."

Saat nama Denziel Larson, Megan Heffner dan Serena Drew disebut sebagai murid yang levelnya memenuhi standar, Pak Salvator dan Bu Joanne Dawson tadi langsung mengira bahwa Dennis akan lolos juga. Keduanya sempat bertukar pandang dan nyaris terbelalak saat Pak Bradford Sanders membacakan nama yang terpampang di layar.

"Baiklah," kata pak Salvator sambil membetulkan kacamatanya dan berpaling ke arah Bu Joanne Dawson. "Bu Dawson, segera hubungi ke 20 orang tua murid untuk membicarakan pengiriman murid-murid kita ke pulau itu. Berapa anak yang akan kita pilih?"

"Setidaknya kita harus mengirim tujuh anak, Pak," sahut Bu Dawson.

"Siapa levelnya yang paling tertinggi?" tanya Pak Salvator.

"Logan O' Connor," sahut Pak Bradford Sanders.

Saat nama ke 20 murid tersebut diumumkan melalui pengeras suara di kelas, Serena, Megan dan Denziel menjadi terkejut luar biasa ketika nama Dennis Reeves tidak terdengar. Sementara itu, tanpa menyadari betapa berbahayanya pulau Island of Missing Time, seluruh murid bertepuk tangan dan bersorak-sorai. Dennis, ditengah perasaan kaget, berusaha menyembunyikan kekecewaannya. Perasaan sedih tiba-tiba menyelinap dipikirannya terutama disebabkan fakta bahwa dia tidak bisa bersama-sama dengan ketiga sahabatnya dalam misi ke Pulau Island of Missing Time. Dia pun menjadi sangat khawatir akan keselamatan ketiga sahabatnya itu sebab Dennis telah membaca banyak artikel pulau misterius itu dari buku perpustakaan yang dipinjamnya.

PURA-PURA MATIWhere stories live. Discover now