Bab 18: Be Fashionably Perfect

307 20 142
                                    

Di tengah-tengah kegelisahan yang mendera pihak kapal pesiar The Eagle's Wings, para remaja kelas satu junior masih memiliki kesempatan sekitar dua minggu berada di atas kapal sebelum rencana pengiriman mereka ke Village Of Endless Rain dilaksanakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tengah-tengah kegelisahan yang mendera pihak kapal pesiar The Eagle's Wings, para remaja kelas satu junior masih memiliki kesempatan sekitar dua minggu berada di atas kapal sebelum rencana pengiriman mereka ke Village Of Endless Rain dilaksanakan.

Sore ini, Dennis dan ketiga sahabatnya berlari-lari kecil dengan perasaan gembira di sepanjang dek paling atas di Kapal pesiar The Eagle's Wings.

"Kau hebat sekali, Serena!" puji Dennis tulus saat mereka tiba di tempat tujuan yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

"Aku sendiri tidak menyangka," seru Serena Drew memperlambat langkah kakinya, "bahwa penelitian kaset jadul-ku bisa bermanfaat untuk memecahkan dua kasus misterius itu. Thanks untuk seluruh support yang telah kalian berikan kepadaku, ya guys."

"The power of ideas," Dennis nyengir. "Ide brilliant kadang-kadang awalnya terlihat simple namun menyimpan makna yang dahsyat."

Di sore yang cerah ini Dennis, Denziel, Megan dan Serena telah memutuskan untuk bermain Zip Line. Seorang petugas baru saja membantu mereka meluncur dari satu sisi ke sisi lain.

Keempat remaja itu sangat menikmati kegiatan ini, seakan-akan semua beban tugas sekolah ikut berterbangan saat mereka meluncur di atas tali. 

Mereka meluncur berkali-kali sampai puas. 

Beberapa penumpang menunjuk-nunjuk ke arah mereka, mengenali Dennis Reeves yang telah menghebohkan dengan kemenangan kamar permanen di kapal dan Serena Drew dengan trending kaset jadulnya.

Serena Drew menjadi sangat sibuk dan harus meluangkan waktu sejak pemberitaan tentang dirinya melonjak drastis. Wartawan dari berbagai stasiun TV dan koran seakan tak terbendung hendak mewawancarainya.

Setelah selesai bermain Zip line, mereka melangkahkan kaki ke salah satu sudut lapang di samping sebuah kafe. Megan, Serena dan Denziel duduk di sebuah kursi panjang. Dennis kemudian tampak berjalan bolak-balik.

"Kurasa gaya jalan Dennis sudah bagus secara natural," ujar Megan. Gadis itu menoleh ke arah Serena seakan meminta persetujuan. Serena menganggukkan kepalanya. Sementara di samping mereka, Denziel berjengit hebat. Anak itu sangat heran mengapa Dennis bisa begitu percaya diri berlatih berjalan untuk seleksi lomba fashion-show di tempat umum begini. Menurut Denziel, Dennis malah kadang-kadang seperti menikmati ketika beberapa orang mulai ikut-ikutan menonton dan memotretnya.

Setelah beberapa saat, konsentrasi remaja asal Locusta-Originia itu tiba-tiba buyar. Langkah kakinya terhenti. Dia tak dapat menahan semburan tawanya. Dennis benar-benar tak tahan melihat ekspresi Denziel yang terlihat sangat lucu – tampak begitu merana – dengan kepala celingak-celinguk tidak beraturan – seakan-akan dirinya sendiri yang sedang berlatih berjalan di tempat umum ini.

PURA-PURA MATIWhere stories live. Discover now