Bab 33: Keraguan

188 22 96
                                    

Latihan vocal grup dengan lagu Danny Boy sedang dilakukan di dalam aula Gema Lonceng. Gerimis tipis menyelimuti suasana di sekitar gedung berbentuk kastil itu. Suara vocal grup itu bergema, menerobos keluar dari jendela dan merembes ke padang rumput hijau yang sedang dibasahi oleh gerimis.

 Suara vocal grup itu bergema, menerobos keluar dari jendela dan merembes ke padang rumput hijau yang sedang dibasahi oleh gerimis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Noah tampak berada di balik piano, mengiringi. Sepuluh anak berdiri di depan dan sepuluh lainnya berjejer di belakang. Michael menggerakkan tangan, bertindak sebagai dirigen dan memimpin di depan. Serena Drew dan Megan tampak berdiri di baris belakang sebelah kiri, bersebelahan.

Kelompok Golden Arrow, kecuali Dennis dan Denziel ikut serta di dalam vocal grup ini. Ketika mereka telah mulai bernyanyi, Serena Drew dan Megan tampak begitu kesulitan untuk berkonsentrasi. Mata kedua gadis itu terpaku keluar jendela, mengamati Dennis dan Denziel yang terlihat sedang sibuk mengatur kegiatan tarian.

Ramalan kematian Dennis seperti petir yang menyambar di siang bolong dan menghantui pikiran kedua gadis itu, apalagi saat ini, Dennis dan Denziel terlihat berjalan ke tengah padang rumput dan tampak menunjuk-nunjuk pada batu putih berbentuk segi empat yang konon dipergunakan oleh penduduk desa untuk melakukan persembahan kurban pada masa silam.

Mereka mulai bernyanyi.

But come ye back when summer's in the meadow, Or when the valley's hushed and white with snow

Tubuh kedua gadis itu gemetaran, nyaris tak mampu mengeluarkan suara. Ketika mereka saling bertatapan, keduanya sudah tak sanggup lagi menahan kesedihan, dan tiba-tiba saling berpegangan tangan.Terdengar isak tangis tertahan, kedua gadis itu tampak saling merapatkan diri dan berangkulan dengan kepala yang saling bersentuhan, bergetar hebat. Kesedihan yang mendera pikiran keduanya sudah tak tertahankan lagi.

Piano yang sedang dimainkan oleh Noah terhenti.

"Tidaak!"

Semua menoleh ke arah Serena yang tiba-tiba berteriak sambil mencengkeram rambutnya. Serena dan Megan terlihat begitu histeris. Kedua gadis itu berlari, turun dari atas panggung dan keluar aula. Noah dan Michael segera berlari mengejar.

"Michael!" seru Noah. "Tinggal di tempat, tolong tenangkan yang lain, cegah mereka mengikuti kami."

Serena bersandar di dinding, terengah-engah dengan air mata yang berlinangan, sementara Megan tampak terduduk, seseggukan.

"Ada apa, Serena, Megan?" tanya Noah terlihat sangat cemas.

"S-sudah kukatakan," kata Serena, terisak. "Jangan memilih lagu itu!"

"Tapi tim vocal grup, kecuali Erika tidak tahu menahu tentang ramalan terhadap Dennis," kata Noah mencoba menenangkan. "Erika sendiri memilih lagu itu berdasarkan esensi kesedihan yang tersirat di dalamnya, bukan karena terkait dengan ramalan itu, Serena."

PURA-PURA MATIWhere stories live. Discover now