Bab 19: Melarikan Diri

262 36 12
                                    

Setelah berkali-kali mengalami mimpi tentang dunia rahasia itu, Dennis Reeves sekarang merasa sangat yakin bahwa apa yang disaksikannya di dalam mimpi benar-benar nyata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah berkali-kali mengalami mimpi tentang dunia rahasia itu, Dennis Reeves sekarang merasa sangat yakin bahwa apa yang disaksikannya di dalam mimpi benar-benar nyata. Dia sudah mengambil sebuah keputusan bulat. Dia akan berpura-pura mati, memalsukan kematiannya dan menapakkan kakinya ke Morte-Orbis dengan mengikuti petunjuk pria misterius berjubah biru di dalam mimpinya. Namun, dia berjanji bahwa semua ini hanya akan terwujud jika keluarga Dokter Harris ikut bersamanya.

Ada tiga alasan utama yang memicu pengambilan keputusan ini. Pertama, dia ingin menyelamatkan keluarga Dokter Harris dari kehancuran dan berharap dapat kembali menjadi bagian dari keluarga itu seutuhnya. Kedua, untuk menyelamatkan diri dan menghindar dari incaran La Antorca yang memburunya. Lagipula, menurut pria berjubah biru dalam mimpinya, dia dapat menyelamatkan dunia dari rencana terselubung yang dimiliki La Antorca. Ketiga, dia ingin melihat dan mengunjungi kapal Pesiar megah dan menakjubkan, The Eagle's Wings.

Ada sesuatu yang tak dimengertinya tentang kapal itu, yang membuatnya begitu penasaran. Dengan begitu banyak kilasan lain yang dilihatnya di dalam mimpi, penjelasan tentang sesuatu yang terasa aneh tentang kapal itu benar-benar kabur. Dia benar-benar harus pindah ke dunia rahasia itu untuk memastikan dan mencari tahu tentang semua hal misterius yang berhubungan dengan kapal pesiar yang telah membuatnya begitu terpesona.

Dennis memutar otak memikirkan langkah yang harus dilakukan. Yang utama, tentunya, dia harus bertemu dan berbicara dengan Bu Cynthia. Harus bisa meyakinkan wanita itu bahwa apa yang akan dia ceritakan adalah benar dan tidak berkesan mengada-ada.

Dennis terperangah ketika bertemu dengannya. Bu Cynthia tampak kurus sekali sekarang, tetapi sorot matanya tetap memancarkan sinar yang sama saat menatap Dennis, sinar mata kasih sempurna seorang ibu terhadap anaknya.

Sejenak, Dennis merasa tidak perlu harus memiliki pengakuan resmi bagi Bu Cynthia untuk mengangkatnya sebagai anak. Dia telah memiliki kasih seorang ibu untuknya di hati wanita yang sekarang sedang mengalami tragedi dan keputusasaan dalam hidupnya.

Dennis memeluknya erat-erat, begitu juga dengan Rivaldy dan Nicky yang kelihatannya sangat murung. Dia tersentak saat mendengar denting suara sendok teh dan cangkir saat Bu Cynthia menyiapkan minuman untuknya.

Dentingan suara yang sangat memilukan. Tidak ada lagi kebahagiaan. Yang tersisa hanya denting suara yang tragis. Dennis menutup wajahnya dengan tangan dan cepat-cepat menghapus air mata yang jatuh menetes. Pikirannya bergejolak, dia mencoba sekuat tenaga untuk tidak menangis. Waktu terus berjalan, dia harus segera memberi tahu Bu Cynthia tentang rencananya.

"Bu Cynthia," ujarnya dengan suara serak. "Maafkan aku, a-ada ... ada sesuatu yang sangat penting ingin kusampaikan."

Bu Cynthia menatapnya sorot mata yang penuh dengan pikiran bercabang. Dia mengangguk dan meminta Dennis meneruskan pembicaraannya. Menurut Dennis, wanita itu sekarang sudah hampir benar-benar gila dengan ekspresi wajah semrawut dan rambut yang awut-awutan tergerai menutupi sebagian wajahnya. Dan kalau Bu Cynthia sudah benar-benar gila, dia tidak akan terkejut.

PURA-PURA MATIWhere stories live. Discover now