Bab 28: Tersesat

26 2 0
                                    

"Kau tau, Nicky," kata Bu Cynthia, merapikan rambut yang tergerai menutupi wajah. "Suatu hari, Dennis pernah menanyakan sesuatu kepada Ibu. Katanya, mengapa dia tidak lagi mendengar bunyi denting teh sendok saat ibu menyeduh di teko? Ibu bilang tekonya pecah. Ibu memakai teko plastik sekarang. Besoknya, Dennis membawa sebuah teko kaca, barangkali dia membelinya di pasar dengan uang tabungannya ...."

Nicky duduk membisu, membiarkan ibunya berceloteh dengan terbata-bata dan berurai air mata.

"D-Dennis bilang, rasa tehnya lebih enak kalau diseduh di dalam teko yang ... yang terdengar berdenting saat diseduh ... j-jadi ...."

Saat ini Bu Cynthia sudah meledak dalam tangis dan tak mampu melanjutkan ceritanya. Nicky merangkul Bu Cynthia.

"I-Ibu tidak menyalahkan saat dia menceritakan tentang tempat rahasia itu, Nicky," Bu Cynthia menyeka air matanya. "Dia berada dalam kondisi yang sangat kacau. Dia ... dia bahkan berusaha menyelamatkan kita dengan mengajak kita semua melarikan diri. Kondisi kita saat itu benar-benar kacau-balau, seharusnya Ibu bisa berpikir jernih waktu itu."

Bu Cynthia kembali menangis sesugukan.

"Bu ...," ujar Nicky beberapa saat setelah Bu Cynthia mereda. "Kaki tangan La Antorca berkata bahwa Dennis masih hidup ...."

"Tapi kau kan melihat sendiri jasad Dennis, Nick," potong Bu Cynthia. "Tidak mungkin Dennis masih hidup."

"Alat pendeteksi milik La Antorca, Bu," ujar Nicky, "anak buahnya mengatakan bahwa alat itu mendeteksi bahwa Dennis masih hidup dan ...."

"Dan mayatnya diganti?" sela Bu Cynthia. "Akh, jangan terpengaruh kata-kata La Antorca, Nicky!"

"Lalu mengapa mereka menahan kita lebih lama di sini, Bu?" tanya Nicky.

"Entahlah Nick, manusia-manusia sinting!" gerutu Bu Cynthia. "Barangkali mereka berharap Dennis akan mencari kita agar mereka bisa menangkapnya. Dennis menghalangi rencana mereka menghancurkan bumi. Ibu tidak mengerti mengapa Dennis bisa dianggap jadi penghalang. Orang tua Dennis yang asli juga antek-antek La Antorca. La Antorca sangat berang, sebab orang tua Dennis lengah, tidak mengetahui bahwa anaknya memiliki sebuah kekuatan yang dapat menghalangi mereka. Kau ingat dulu berita tentang pembunuhan para remaja di seluruh dunia, kan? Katanya Dennis adalah anak terakhir yang harus dihabisi agar rencana mereka dapat terlaksana."

"Kekuatan apa yang Dennis miliki, Bu?" tanya Nicky.

"Ibu tidak tahu persisnya," jawab Bu Cynthia. "Apakah Dennis pernah menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan kekuatannya?

"Dia mampu mengendalikan gerakan pesawat kertas dengan pikirannya dan bisa menghentikan detak jantung," ungkap Nicky, berusaha mengingat-ingat.

"Astaga!" seru Bu Cynthia. "Benar, Bu Lena pernah bercerita tentang kemampuan Dennis menghentikan detak jantung, apakah hal itu benar?"

"Benar, Bu," jawab Nicky. "Aku kan pernah bilang dulu, tapi tidak ada yang percaya denganku." Nicky diam, terlintas hal lain di benaknya. "Bu, fenomena malapetaka Bali dan San Francisco, Ibu ingat, kan?

"Bali dan San Francisco yang tiba-tiba hancur selama 60 menit," Bu Cynthia menghela napas prihatin, "lalu kembali utuh, kita sendiri mengalaminya, Nicky. Dunia sudah mau kiamat."

"Itu karena Dennis masih hidup, Bu," kata Nicky dengan nada bangga. "Ibu ingat, seluruh remaja yang dibunuh itu, mereka harus mati supaya kehancuran dunia dapat dilaksanakan."

Bu Cynthia terlihat melamun. "Nick, apakah kau ingat, saat Dennis datang ke rumah kita dulu, sebelum kita melarikan diri, ingatkah kau apa yang dia bicarakan?"

"Aku tidak terlalu ingat, Bu," jawab Nicky. "Yang kuingat, dia mengajak kita semua melarikan diri dan anehnya, berhubungan dengan pura-pura mati."

"Ibu merasa sangat aneh di sini," Bu Cynthia merenung. "Mungkin ingatan Ibu sudah rusak karena terhempas di permukaan air saat kita jatuh dari tebing itu, tapi Ibu selalu merasa bahwa Dennis telah menceritakan sesuatu tentang sebuah tempat, sebuah dunia rahasia. Entahlah, Ibu sama sekali tak bisa mengingatnya. Ya, kau benar, pura-pura mati, tapi apa hubungannya pura-pura mati dengan melarikan diri ke dunia rahasia itu?"

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang