Bab 16: Bujukan Sang Pemadam Obor

11 4 0
                                    

Paolo Moravcsik menatap tajam ke mata Dennis dan menyeringai, lalu berdesis, "La Antorca."

Mulut Dennis ternganga. Tak terlintas sedikit pun di benaknya bahwa nama itu akan disebut saat ini.

"Suatu kehormatan yang teramat besar," kata Paolo, merasa puas melihat ekspresi wajah Dennis yang pucat pasi, "sebab La Antorca telah secara langsung mengajukan penawaran terhormat ini kepadamu dan semua teman-temanmu, untuk bergabung ke dalam pihak kami. Itu lebih baik, dari pada kalian mati konyol, bakat yang kalian miliki akan sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia baru yang akan tercipta nanti. Kalian pasti akan bermutasi menjadi sosok-sosok hebat saat dunia baru itu tercipta nanti."

Dennis berpikir keras. Mungkinkah Paolo Moravcsik berdusta tentang La Antorca? Bukankah profesor sinting yang penuh dengan ambisi itu berada di Locusta Originia saat ini? Sejauh yang Dennis ketahui, pria itu belum berhasil menembus Morte-Orbis, sebab hal itu hanya bisa dilakukan dengan proses pura-pura mati melalui tangan para penjaga gerbang yang tentu saja pasti akan menghalangi upaya mereka menembus Morte-Orbis untuk memburu Dennis.

Dan sekarang katanya, La Antorca sendiri yang menawarkan kepada Dennis untuk bergabung dengan mereka! Bukankah kematiannya-lah yang mereka inginkan agar alat penghancur alam semesta itu dapat bekerja? Bukankah, bergabung berarti menyerahkan nyawanya? Mungkinkah ada hal lain yang telah menyebabkan mereka berubah pikiran?

"Apa gunanya, jika kami bergabung," ujar Dennis, "lalu mati konyol dalam kehancuran yang sudah dirancang oleh La Antorca?"

"Siapa bilang kau harus mati agar alat itu dapat bekerja?" tandas Paolo Moravcsik. Ucapannya membuat Denis terkejut. "Kami telah berhasil menemukan solusi brilian agar semua anggota Black Scientist tetap hidup walaupun Morte-Orbis meledak dan hancur lebur, dan itu berarti, semua pihak yang saat ini menentang, namun setuju untuk bergabung dengan kami nanti akan selamat juga!"

"Tidak!" bantah Dennis. "Mesin penghancur alam semesta yang berada di tangan La Antorca hanya bisa bekerja jika kalian berhasil membunuhku! Jangan coba menipu aku!"

"Ijinkan aku menjelaskan prosesnya," kata Paolo Moravcsik, menahan perasaan geram, "agar kau memahami, apa yang telah kami rencanakan merupakan sebuah jalan terbaik untuk kita semua dan alam semesta ini. Kau benar, alat itu hanya dapat bekerja saat kematian merenggutmu. Pihak La Antorca telah merancang sebuah alat untuk mentransfer kematianmu ke sebuah tempat agar saat kau 'mati', kau dapat hidup kembali. Dan tentu saja, itu bisa terjadi asal kau mau berpihak kepada kami!"

"Mentransfer-ku ke sebuah tempat?" kata Dennis, "M-membuatku dapat hidup kembali!?"

"Tepat."

"Ke mana? ke mana kalian akan men-transferku?"

"Ke sini."

Dennis berusaha mencerna perkataan Paolo.

Pria itu melangkah mendekati Dennis dan berkata dengan suara dramatis, "Ketahuilah, satu-satunya tempat yang paling aman saat seluruh kehancuran Locusta Originia dan Morte-Orbis terjadi adalah di.... Island of Missing Time!"

Efek suara dramatis Paolo dan informasi yang barus saja mereka dengar membuat para anggota The Eagle's Wings Squad terperangah. Akh, tidak terpikirkan oleh mereka sedikitpun sebelumnya alasan yang menyebabkan pihak Black Scientist selalu tampak tenang-tenang saja meskipun mereka tahu bahwa jika kapal The Eagle's Wings meledak, Morte-Orbis pun akan hancur lebur. Island of Missing time, dengan kondisinya yang seperti ini, pasti sanggup melindungi mereka dari dampak kehancuran. Mereka akan bersembunyi di lempengan dunia masa lalu agar dapat terhindar dari kehancuran dan malapetaka yang menimpa saat kapal The Eagle's Wings meledak! Sungguh mengerikan, jika sudah melangkah sampai ke tahap ini, berarti mereka tidak main-main dengan segala permainan mematikan yang sedang berlangsung saat ini.

PURA-PURA MATIWhere stories live. Discover now