Bab 18: Tragedi dan Bujukan

291 38 26
                                    

Hari-hari yang suram terus bergulir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari yang suram terus bergulir. Dan siapa yang mampu menentang tragedi yang kerapkali muncul di saat segala sesuatu terlihat wajar? Layaknya yang terjadi pada anak laki-laki yang gemar berpura-pura mati, Dennis Reeves, dan kemudian, keluarga Dokter Harris yang malang.

Peristiwa berlalu begitu cepat tanpa dapat diprediksi, nyaris seperti seluruh kehidupan yang telah berjalan, tak pernah benar-benar seindah pantai dan kerling gadis penari Bali yang memesona.

Seorang Dokter di Denpasar diduga menjadi pelaku pembunuhan tiga rekan kerjanya.

Berita menyentak itu terjadi sebulan setelah Dennis mendekam di panti asuhan yang mengaitkan dan melibatkan nama Dokter Harris dalam sebuah tindakan kriminal yang mencengangkan seluruh penduduk negeri. Diliput berhari-hari lamanya, menjadi santapan pers yang rakus. Mendapat ulasan dan perhatian yang sangat luas dari khalayak ramai.

"Seorang dokter tampan dengan keji meracuni tiga rekannya saat ngobrol dan bersantai di sebuah rumah pribadi," seorang reporter televisi memberitakan. "Meski ada yang berasumsi bahwa Dokter Harris sebenarnya merupakan korban yang selamat dari incaran pembunuh misterius, segala bukti mengarah kepadanya. Dokter yang dikenal memiliki kepribadian ramah tersebut terancam hukuman mati. Tidak ada seorang pun yang menyangka, di balik figurnya yang sempurna, Dokter Harris ternyata seorang psikopat dan pembunuh berdarah dingin."

Kehidupan Bu Cynthia dan kedua anaknya begitu kacau dan berubah drastis sejak Dokter Harris ditangkap. Segala bukti mengarah kepadanya, meskipun dia selalu menyangkal dan bersikeras bahwa dirinya berada di tempat dan lokasi yang salah. Tidak ada secuil motif yang dapat memicunya untuk melakukan perbuatan keji itu terhadap rekan sekerjanya.

Sementara itu, Dennis telah memulai kehidupan baru yang suram dan penuh ketidakpastian, terbangun setiap pagi di barak-barak sebuah panti asuhan di sudut kota Denpasar yang sepi. Hancur sudah semua kenangan kebahagian hidup selama hampir setahun bersama keluarga Dokter Harris. Dan hal itu diperparah dengan berita tentang penangkapan Dokter Harris.

Dengan penuh kengerian dia melihat figur Dokter Harris yang dikaguminya berubah dan digambarkan sebagai psikopat, seorang pembunuh berdarah dingin. Dennis merasa sangat yakin, bukan Dokter Harris pelakunya, yakin seratus persen. Dia tahu siapa Dokter Harris. Tidak mungkin pria sebaik itu mampu melakukan perbuatan yang begitu brutal. Pasti ada sesuatu yang salah.

Perasaan gundah menerpanya ketika dia memikirkan Bu Cynthia, Nicky dan Rivaldy. Dengan kondisi yang begitu semrawut seperti ini, pasti kehidupan mereka kacau balau dan berantakan. Dennis beberapa kali berusaha pergi menemui mereka, tetapi rumah Dokter Harris selalu tertutup rapat. Segerombolan wartawan sering terlihat berkerumun di sekitar rumah itu. Segala sesuatu tampaknya benar-benar tak tertahankan lagi bagi Dennis. Dia masih sering melempar pesawat kertasnya yang terbang terbawa angin, goyah dan terombang-ambing seperti dirinya saat ini.

"Palsukan kematianmu, pura-pura mati, berangkatlah ke Morte-Orbis. Mulai babak baru dalam hidupmu."

Di tengah semua kemelut yang sedang terjadi, pria misterius berjubah biru itu kembali mendatanginya di dalam mimpi, dan makin gencar membujuknya untuk memalsukan kematian, berpura-pura mati, lalu pindah ke dunia rahasia yang disebutnya dengan nama Morte-Orbis. Dengan semua yang telah dialaminya sampai saat ini, mungkinkah dia memiliki alasan yang cukup kuat untuk berpura-pura mati, memalsukan kematian, meninggalkan semua yang ada, mengembara ke tempat misterius itu dan memulai kehidupan yang lebih baik?

PURA-PURA MATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang