06. PEDULI YANG BELUM TENTU BISA DI SEBUT CINTA

492 153 32
                                    

Ada yang aneh, tapi tidak bisa di jelaskan dengan kata kata, sebab perasaan ini baru terasa begitu mengenalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang aneh, tapi tidak bisa di jelaskan dengan kata kata, sebab perasaan ini baru terasa begitu mengenalnya.

_Heksagara Pranadipta_

Pagi pagi sekali Alula sudah bangun, ia ikut Bi sumi menyiapkan makanan untuk sarapan, gadis yang semalam sempat demam karena bermain hujan itu memaksakan dirinya untuk memberikan kejutan dan membuatkan sarapan spesial untuk Luna dan juga ibu tirinya, alhasil di sinilah ia berada, di meja makan menyiapkan sarapan untuk Ayahnya, Luna dan juga Tante Vanya.

Alula tersenyum sambil bersenandung kecil, tak lama setelahnya Luna turun dari lantai dua, untuk sesaat kedua mata itu beradu dan Alula tersenyum miring begitu melihat ekspresi Luna yang sepertinya tidak menyangka jika ia akan ada di sana dengan pakaian yang rapi dan keadaan yang terlihat sangat baik baik saja.

Di arah samping kiri gadis itu pun seseorang membuat ekspresi yang sama seperti Luna, ibu tirinya berjalan ke arah meja makan bersama ayahnya.

"Pagi semuanya," Ucap Alula ceria

"Kamu udah bangun Al?" Tanya ayahnya sambil bersiap duduk di meja makan

"Udah yah, hari ini sarapannya spesial karena aku yang bikin."

"Duh ga sabar ayah mau cobain nasi goreng bikinan anak ayah," Ujar Ayahnya dengan mata yang berbinar, melihat Alula yang menyajikan menu sarapannya begitu cantik.

Berbeda dengan Ayahnya, Luna dan juga ibunya menatap curiga ke arah Alula, gadis itu terlihat begitu bahagia bahkan ekspresi senangnya begitu terlihat jelas di wajah Alula.

Dengan senyum yang merekah, Alula juga memberikan sepiring nasi goreng kepada Luna dan ibunya yang sudah ia hias sedemikian rupa.

"Kalo gitu aku berangkat ya Yah," Ujar Alula sambil meraih ranselnya yang di simpan di salasatu kursi tempat makan.

"Lho kamu ga sarapan Al?"

"Aku udah sarapan Yah."

Alula segera pergi setelah berpamitan kepada Ayah dan Ibu tirinya, gadis itu yakin setelah ini akan ada perdebatan antara ketiganya.

"Non Lula," Teriak Bi Sumi berlarian mengejar Alula yang hendak keluar gerbang, mendengar itu lantas Alula pun berhenti.

"Kenapa Bi?"

"Ini obatnya ketinggalan non," Ujar Bi Sumi sambil memberikan obat flu padanya, karena sebenarnya pagi tadi pun suhu tubuhnya masih belum kembali normal, namun karena ingin terlihat baik baik saja Alula akhirnya memutuskan untuk sekolah.

"Makasih Bi," Ucap Alula kemudian mencium punggung tangan asisten rumah tangga keluarganya yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.

**************

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now