68. SEMUA ORANG AKAN PERGI JIKA TIDAK DIHARGAI

291 46 38
                                    

Butuh waktu lama untukku bisa melihatmu tanpa perasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh waktu lama untukku bisa melihatmu tanpa perasaan

_Satya Saviera_

Setelah sebelumnya melewati banyak drama, akhirnya kedua remaja yang sedang di mabuk cinta itu kembali bersama.

Alula dan Gara baru saja sampai di kantin sekolah, gadis itu duduk sendirian di tengah tengah kantin yang ramai, sedangkan Gara saat ini tengah mengantri di salah satu stand makanan setelah sebelumnya menyuruh Alula untuk menunggu saja dengan duduk cantik menjaga kursi agar tidak ada yang menempati.

Merasa bosan menunggu Gara, Alula tiba tiba melakukan hal yang tidak terduga, gadis itu mengajak ngobrol botol kecap yang ada di hadapannya.

"Cap, gue salting tiap liat Gara, masa gue ga bisa lupain kejadian semalam," Alula bermonolog sendiri, dengan satu tangan yang di gunakan untuk tumpuan dagunya dan satu tangannya lagi dengan iseng membolak-balikan botol kecap di atas meja.

"Atau gue menghindar dulu aja kali ya Cap?"

"Ga boleh," Alula membulatkan matanya sempurna, ia masih cukup waras untuk mengira botol kecap yang menjawabnya.

Sedang asyik bertukar pikiran dengan botol kecap di hadapannya, Gara tiba tiba datang menjawab pertanyaan Alula, gadis itu mengulum bibirnya ke dalam, menerima semangkuk baso yang Gara berikan, di susul satu gelas jus jeruk yang terlihat begitu menyegarkan.

Untuk menghilangkan kegugupan dan rasa malu karena ketahuan sedang mengobrol dengan benda mati, Alula dengan segera menyesap minumnya hingga sisa setengah.

Sementara Gara, laki laki itu tersenyum simpul melihat ke arah Alula, bukannya menuangkan sambal dan kecap ke mangkuk basonya, laki laki itu justru malah mendorong semua elemen itu ke arah Alula, membiarkan kekasihnya lebih dulu melakukanya.

Alula yang melihat perlakuan kecil namun manis itu kembali bersemu dan ia siap pergi dari sana jika Gara melakukan hal yang lebih membuatnya salah tingkah lagi.

"Tapi kalo mau menghindar ga papa ko, biar gantian aku yang ngejar kamu," Ucap Gara di sela sela kegiatannya menuangkan sambal.

"Kamu ngomong lagi aku pergi dari sini," Ancam Alula, dan Gara tidak punya pilihan lain selain tersenyum ke arah kekasihnya daripada harus di tinggalkan sendirian di sana.

Di arah jam 3, Luna tengah memperhatikan Alula yang sedang tertawa dan bercanda bersama Gara, gadis itu mengepalkan tangannya kuat, ia masih menginginkan Gara untuk menjadi miliknya, namun perhatian Luna tiba tiba teralihkan begitu seseorang yang dulu selalu ada menemaninya kini datang dari arah kantin menuju meja Alula dan Gara.

Luna membulatkan matanya dengan tangan yang terkepal lebih kuat dari sebelumnya, di sana, Satya berjalan bersama seorang perempuan di sampingnya.

"Hai Ka," Sapanya kepada Alula.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang