66. KAPAL YANG BERLAYAR DI TERJANG BADAI

272 48 47
                                    

Jangan pernah berharap banyak pada manusia, sebab mereka tidak akan selamanya ada untuk kita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan pernah berharap banyak pada manusia, sebab mereka tidak akan selamanya ada untuk kita

_Alula Almathea_

Saat ini adalah jam istirahat ke dua, Alula tengah duduk di taman sekolah bersama Gara di sampingnya.

Jangan pikir jika hubungan Alula dengan Gara kembali seperti sebelumnya, tidak sama sekali, Gara masih tetap tidak ada menghubunginya, tidak datang menjemputnya berangkat sekolah, tidak juga mengantarkan Alula pulang, bahkan ketika di sekolah, Gara tidak ada menemui Alula sama sekali.

Ini bukan hanya perasaanya saja, bahkan Carina pun jelas merasakan perubahan akan sikap Gara kepada Alula.

Selama satu atau dua hari mungkin Alula bisa memaklumi dan tidak menuntut apapun karena masih termasuk wajar jika Gara sedang sibuk mengurus masalah untuk pentas nanti, namun kali ini rasanya tidak benar, di saat Alula sedang kalut dan merasa cemas karena hanya memiliki waktu tiga hari lagi untuk mencari bukti, namun Gara justru malah semakin terasa menjauhinya.

"Gar, kamu ngerasa ga sih, akhir akhir ini hubungan kita jadi renggang?" Tanya Alula to the points, berharap Gara sadar jika hubungan keduanya tidak baik baik saja.

"Gar, kamu ngerasa ga sih, akhir akhir ini hubungan kita jadi renggang?" Tanya Alula to the points, berharap Gara sadar jika hubungan keduanya tidak baik baik saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Renggang gimana? ini buktinya kita masih bisa ngobrol Alula."

"Beda Gar, belakangan ini kamu udah ga antar jemput aku lagi, di saat aku minta buat kamu datang pun kamu ga ada, padahal sebelumnya ga kaya gini kan?" Alula mengatakannya hampir menangis, ia takut, takut jika akhirnya benar benar di keluarkan dari sekolah, dan ia juga kehilangan Gara.

"Ga ada yang berubah, perasaan aku tetap sama, ini cuma perihal waktu aja, semuanya kebetulan, ga ada yang di sengaja."

Gara masih kukuh dengan pemikirannya, ia masih merasa semuanya baik baik saja padahal belakangan ini Alula jelas jelas merasa ada yang berbeda.

"Kamu mungkin ga sadar, tapi aku bisa rasain itu Gara, kita kaya asing, komunikasi kita udah ga sesering dulu."

"Terus kamu mau aku gimana? aku juga ga bisa kalo harus dua puluh empat jam sama kamu Alula," Jawab Gara, sementara Alula menggigit bibirnya, berharap bisa mencegah air matanya agar tidak jatuh.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now