23. MANIS PAHITNYA HIDUP ALULA

394 117 28
                                    

Semakin hari, aku semakin ingin membuatnya tersenyum bahagia, namun kenyataanya tidak semudah yang ku kira

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semakin hari, aku semakin ingin membuatnya tersenyum bahagia, namun kenyataanya tidak semudah yang ku kira.

_Heksagara Pranadipta_

Sepulang sekolah tadi Gara tidak langsung pulang karena ada jadwal ekskul, tidak lupa dengan janji kepada Bundanya, Gara juga tadi sempat izin dan mengabari Alula lewat pesan singkat jika dirinya tidak bisa mengantarkan gadis itu pulang dan saat ini ia berada di dalam ruangan musik bersama Satya, membereskan dan menata kembali alat alat musik yang tadi sempat di pakai untuk latihan.

"Perasaan gue mulu yang lo suruh beres beres Gar."

"Ngeluh mulu lo, berisik," Jawab Gara.

"Lo tadi berangkat sama Luna? ga salah liat kan gue?" Tanya Satya yang sudah berjam jam lalu sangat ingin mempertanyakan hal itu kepada Gara.

"Luna ga cerita apa apa ke lo?" Gara yang masih sibuk dengan kegiatannya, tidak menjawab apa yang Satya tanyakan, justru malah mengajukan pertanyaan yang semakin membuat Satya bingung.

"Ada yang perlu gue tau?"

"Ya itu, gue nanya, ada yang lo tau tentang Luna?"

"Apaan sih anjing, lo tau sendiri gue cuma di anggap Informa tentang lo buat dia," Emosi Satya begitu tidak menerima jawaban dari Gara, laki laki itu kini menyudahi acara beberesnya

"Oke, sorry."

"Ada yang ga gue tau tentang Luna?" Masih dengan pertanyaan yang sama, Satya sangat penasaran dengan apapun tentang gadis itu.

"Lo yang lebih tau dia daripada siapapun Sat."

"Nih nanti kunci, gua balik dulu." Gara melemparkan kunci pintu ruangan tersebut yang untungnya di tangkap dengan sempurna oleh Satya.

"Sialan lo, udah ga jelas nyuruh nyuruh gue pula."

Setelah memberikan kunci ruangan musik kepada Satya, Gara bergegas meninggalkan area sekolah dengan vesmet berwarna abu kesayangannya.

Ketika sampai di parkiran, Gara di kejutkan dengan seorang gadis yang berdiri di samping sepeda motornya, laki laki itu mengerutkan keningnya ketika seseorang yang sebelumnya membelakanginya kini membalikan badan.

Gadis itu mengulas senyum menunjukkan deretan giginya, sedetik kemudian berjalan sebentar menghampiri Gara yang masih memasang wajah bingung.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Gara ketika Alula hanya menatapnya dengan senyuman yang terlihat jauh berbeda dengan senyumannya semalam.

"Nungguin lo, mau pulang bareng."

"Sekarang?"

"Iya, lo udah selesai kan?, atau masih ada acara lagi?"

"Kalo iya gua bisa pulang sendiri ko."

"Lo bisa diem dulu ga?, seenggaknya kasih kesempatan buat gue bisa jawab," Alula tersenyum lagi.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now