12. PERTANYAAN OR PERNYATAAN

383 127 15
                                    

Kenapa rasanya begitu sakit ketika suara yang selalu melantun lembut kini berubah menjadi suara yang tidak ingin di dengar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenapa rasanya begitu sakit ketika suara yang selalu melantun lembut kini berubah menjadi suara yang tidak ingin di dengar.

_Alula Almathea_

Alula baru bangun setelah semalam tidur dengan nyenyak karena Bu Sumi menemaninya dan ketika membuka mata, hal pertama yang ia lihat adalah siluet seorang laki laki yang sepertinya baru saja pergi dari kamarnya, Alula yakin jika itu adalah Ayahnya.

Gadis itu bangkit dari kasurnya kemudian mandi dan siap siap untuk pergi ke sekolah, rasa sakit yang masih tersisa pada kakinya membuat ia harus berjalan dengan tertatih.

Setelah selesai berganti pakaian dan memakai riasan wajah seadanya Alula keluar dari kamar tamu untuk bergabung ke meja makan bersama Ayahnya dan juga dua peliharaannya.

"Pagi Sayang," Ucap Tante Vanya setelah semalam membuat keningnya memar.

"Lo udah ga papa Al?" Tanya Luna berekting bak orang yang peduli padanya.

Di antara ucapan keduanya Alula justru menunggu kalimat yang akan Ayahnya katakan padanya, entah itu permintaan maaf karena telah menamparnya tempo hari, atau juga menanyakan kabarnya setelah kemarin pergi dari rumah, namun lama menunggu, Ayahnya masih diam tak bergeming di meja makan.

Alula tidak menanggapi omongan Ibu tirinya dan juga Luna, ia tersenyum palsu seperti yang keduanya lakukan saat ini, kemudian ikut duduk bersama mereka.

Ketika hendak mengambil roti, ayahnya tiba tiba membuka suara, membuat Alula akhirnya menghentikan kegiatannya.

"Berantem sama siapa kamu?" Alula mengerutkan keningnya bingung, ada apa lagi ini, pikir gadis itu.

"Berantem?"

"Maafin gue Al, gua ga bisa bohong," Sahut Luna sambil menundukkan kepalanya.

"Ada apa lagi sih hah?!" Jawab Alula dengan menaikkan nada suaranya satu oktaf, ia tidak percaya jika wanita ular itu kembali memutarbalikkan fakta, tidak cukup membuatnya terluka keduanya justru malah membuka suara dan berbicara yang tidak tidak.

"KAMU YANG ADA APA AL!" Teriak Ayahnya sambil menggebrak meja.

"Yah aku ga berantem, Luna bohongin Ayah."

"Jangan nuduh yang engga engga kalo kamu ga ada bukti," Ucap ayahnya yang membuat Alula tersenyum hambar saat itu, sementara Tante Vanya kini berdiri berpura-pura menenangkan Ayahnya.

"Terus apa bedanya sama Ayah yang nuduh aku berantem tanpa bukti."

"Tanpa bukti kata kamu?"

"Mas udah mas, jangan di omelin Alula nya kasian."

"Liat kamu, kamu jalan aja pincang Alula, kening kamu luka luka kayak gitu, masih bilang ga ada bukti?"

"Kalo tentang itu Ayah seharunya tanya sama istri kesayangan Ayah dan anak baru Ayah."

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now