08. GARA DAN SEPEDA MOTORNYA

481 146 26
                                    

Lagi lagi pikiran dan hati tidak sejalan dan pada akhirnya hati yang mendominasi, sekali lagi, kenapa begitu sulit untuk tidak peduli??

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lagi lagi pikiran dan hati tidak sejalan dan pada akhirnya hati yang mendominasi, sekali lagi, kenapa begitu sulit untuk tidak peduli??

_Heksagara Pranadipta_

Alula berdiri di depan cermin di toilet, setelah membuat keningnya sendiri terluka gadis itu kini meringis karena lukanya terkena air, ia mengaduh kesakitan karena luka yang ia buat sendiri itu.

Tapi di balik itu, melihat Luna yang popularitasnya kini terancam membuat ia cukup senang, setidaknya setelah kejadian ini akan ada banyak orang yang membencinya dan mungkin akan membuat banyak orang berdiri di sampingnya, jika Luna bisa merebut yang ia miliki maka Alula harus bisa merebut kembali yang sebelumnya adalah miliknya.

"ALULAAAA," Carina datang dengan wajah khawatirnya, gadis itu meringis kala melihat kening Alula yang masih berdarah.

"Al, ya ampun kening lo," Ucap Carina hendak menyentuhnya pelan, namun Alula buru buru menghindar dan berjalan keluar dari toilet.

"Santai Car, gue ga papa ko."

"Kita ke UKS ya? gue yang obatin," Tawarnya sebagai teman yang baik.

"Bosen ga sih? gue dari hari pertama masuk UKS mulu," Jawabnya sambil tersenyum usil.

"Ya mangkanya Al, gue bilang juga apa? Jangan pernah lo deketin Gara, jadinya kayak gini kan."

"Si Luna nya aja lebay kalah saing main fisik, dia pikir kalo kening gua luka gue bakal jelek kali."

"Ga luka juga Lo udah jelek_"

"CARINA," Keduanya membalikkan badannya di mana si ketua osis berdiri dengan ke tiga temannya.

"Lo? gue lupa namanya," Ucap Agam setelah berjalan menghampiri Carina dan Alula.

"Alula."

"Okay Alula, Lo di tunggu di ruang BK."

"Serius nih? Dua hari masuk gue udah masuk ruang BK."

"Ga papa Bu Retno cuma mau nanya nanya sebentar."

Setelah selesai bicara dengan Agam, bukanya buru buru ke ruang BK Alula justru malah berjalan menghampiri Gara di mana di sampingnya ada Juan dan Satya yang tengah cengengesan.

"Lo ga khawatir sama gue? Pacar lo sendiri," Tanya Alula sambil tersenyum percaya diri.

"Widiiiih pacar broo," Ledek Satya

"Ngapain gue harus khawatir?"

"Lo bukan pacar gue, dan gue ga tertarik untuk pacaran."

"Gue yang akan buat lo tertarik untuk pacaran."

"Kalo Gare ga mau biar gue yang maju aja Al," Jawab Juan tanpa di gubris Alula, sedangkan Gara yang tidak tertarik meladeni siswa baru itu memilih berlalu dari sana meninggalkan Alula dengan senyuman yang tercetak palsu.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now