Ketika tuhan mempertemukan dua manusia dengan karakter yang berbeda, Alula yang penuh luka yang di sembunyikannya, Dan Gara yang datang membawa cinta dan kasih sayang untuk obatnya.
Akankah kisah itu berakhir bahagia?, atau justru malah berkahir sa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Rasanya begitu sesak ketika yang selalu teringat hanyalah kenangan buruk tanpa ada bahagia di dalamnya.
_Alula Almathea_
Hari esok adalah genap 6 tahun Alula di tinggalkan sang Ibunda, gadis itu kini teringat akan kecelakaan nya di masa lalu dan kejadian mengerikan itu berhasil merenggut nyawa Bundanya Alula.
Setiap tahun ketika melewatinya Alula selalu di hantui rasa bersalah dan ketakutan yang tidak bisa di hindari, bahkan di setiap hembusan nafasnya di setiap peringatan hari ulang tahunnya, Alula selalu merasa bersalah karena ia masih hidup sampai saat ini.
Malam itu Alula memilih diam di dalam kamarnya, berdiri di balkon sambil melihat sekelilingnya yang ternyata begitu gelap, hanya ada cahaya bulan dan kerlap kerlip bintang di atas sana.
Angin malam yang berhembus menembus pori pori nya membawa ia pada ingatan tentang kejadian bertahun silam, Alula ingat, saat itu ia duduk di bangku SD di mana saat itu keinginannya selalu di kabulkan.
Pada hari itu matahari menghilang lebih awal dari biasanya, langit yang seharusnya cerah justru tertutup awan hitam serta rinai turun dengan deras mengguyur setiap penjuru kota, Alula yang masih berpikiran selayaknya seorang anak kecil yang mengharap kasih sayang dari orang tuanya di sela sela kesibukan mereka, kerap sering meminta di jemput saat pulang sekolah.
Sudah dua hari itu Alula meminta agar Bundanya yang menjemputnya, suara anak kecil yang memanggil Bundanya dengan lantang di bawah gemercik suara hujan itu masih Alula ingat dengan jelas.
"Bundaaaaa."
Teriak Alula kecil berlari dengan payungnya menghampiri Ibundanya yang baru saja keluar dari mobil sambil tersenyum melambaikan tangannya.
"Anak Bunda Cantik banget."
"Bunda Alula nanti kepilih jadi perwakilan olimpiade sekolah."
"Wah anak Bunda hebat banget."
"Olimpiade nya 1 Minggu lagi, Bunda sama Ayah nanti harus datang ya?."
"Pasti dong, Ayah sama Bunda bakal datang liat anak Cantik Bunda yang hebat."
Setelah percakapan itu selesai, Alula kecil dan Bundanya masuk ke dalam mobil menuju perjalanan pulang, dan saat itulah kejadian naas menimpa keduanya.
Sebuah mobil kontainer bermuatan besar tiba tiba saja muncul dari arah berlawanan, Bundanya dengan segera membanting setir agar tidak tertabrak mobil itu, namun cuaca hujan dan jalanan yang licik membuat mobil yang keduanya tumpangi tergelincir menabrak pembatas jalan hingga terbalik.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.