25. SEBUAH KALIMAT PENYEBAB SALAH TINGKAH

401 102 31
                                    

Biar ku ungkapkan perasaan ini, agar kamu tidak lagi bertanya tanya untuk siapa hati ku sebenarnya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Biar ku ungkapkan perasaan ini, agar kamu tidak lagi bertanya tanya untuk siapa hati ku sebenarnya.

_Agam Altama_

Merasa kondisinya tidak ada yang perlu di khawatirkan, Alula memilih untuk masuk sekolah hari ini, dan hari ini adalah pertama kalinya ia bisa sarapan dengan tenang sebab Luna dan Ibunya tidak ada di rumah sejak malam tadi, Alula yang tidak ingin tau kemana keduanya pergi memilih abai dan tidak peduli.

Seperti biasanya, Gara datang untuk menjemputnya ke sekolah, dan Alula sudah menunggunya di depan gerbang di pinggir jalan.

Begitu melihat Gara dan motor Vespanya Alula melambaikan tangan sambil tersenyum riang, kemudian menyapanya dengan senyuman yang kali ini terlihat jauh lebih manis dari yang biasanya Gara lihat, sebab Gara melihat tidak ada paksaan dalam senyum gadis itu saat ini.

"Tumben ga pura pura," Ujarnya.

"Apanya?"

"Senyumnya."

"Yang penting perasaan gue buat Lo ga pura pura."

"Ada bekal dari Bunda," Ucap Gara mengalihkan pembicaraan sebab bisa saja gadis itu membuatnya jantungan.

Gara mengambil kotak makanan berisi nasi goreng buatannya yang kemudian ia kenalkan sebagai masakan Bundanya kepada Alula.

"Buatan lo kan?"

"Bunda."

"Ngaku atau gue tanyain langsung ke Bunda lo." Ujar Alula dengan sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Gara.

"Ga usah di tanyain."

"Dih, anaknya Tante Dena cupu."

"Berisik lo, naik cepetan."

Jangan berharap sesuatu yang indah ketika kita lebih dulu mencintai seseorang, terbukti dengan Alula dan Gara, pagi tadi gadis itu membayangkan betapa indahnya pagi pagi di jemput sekolah oleh Gara, kemudian dalam bayangnya laki laki itu akan memakaikan helm dengan lembut sambil membenarkan anak rambutnya yang berantakan.

Sayang seribu sayang, hal itu hanya bisa terjadi dalam bayangan Alula, sebab kenyataannya Gara justru menarik Alula tiba tiba dan kemudian memakaikan helm kepadanya cukup kasar, namun untungnya tidak sampai mengenai lukanya.

"Kalo aja kena kening gue, udah gue tendang lo sekalian sama motornya," Ucap Alula sambil mempertajam tatapannya.

"Mau ngomong aja apa gue tinggal?" Gadis itu mendengus kesal, Gara benar benar tidak memiliki sisi romantis sama sekali.

Akhir akhir ini perjalanan Gara menuju ke sekolah lebih menyenangkan dari biasanya, dan laki laki itu pun menyadarinya, Alula selalu memiliki ribuan topik untuk di bicarakan dan karena itu Gara merasa kehadiran Alula memberikan sedikit perbedaan yang membuatnya bisa tersenyum.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora