49. YANG MENGHILANG DARI PANDANGAN

321 102 28
                                    

Rindu tidak akan pernah salah alamat, sebab ia tau kemana harus pulang, dan kepada siapa harus berlabuh

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Rindu tidak akan pernah salah alamat, sebab ia tau kemana harus pulang, dan kepada siapa harus berlabuh.

_Heksagara Pranadipta_

Bel istirahat bergema di seluruh penjuru sekolah, orang orang mulai keluar dari kelas menuju kantin, lapangan, hingga ke perpustakaan.

Carina masih duduk santai di dalam kelas, Alula yang biasanya ada dengannya kini gadis itu tidak masuk sekolah, bahkan tanpa keterangan, Carina sempat menghubungi Alula, namun ponsel sahabatnya itu tidak aktif, entah kenapa dan entah kemana.

Jujur, Carina kesepian, ia sudah terbiasa dengan kehadiran Alula, Alula yang setiap istirahat mengajaknya buru buru pergi ke kantin untuk menemui Gara, Alula yang sering memberinya contekan ketika ia benar benar buntu tidak menemui jawaban, dan juga Alula dengan seribu keanehan yang tidak pernah Carina temukan dalam diri siapapun kecuali gadis itu.

Sementara di lain tempat, Gara kini tengah berjalan menuju kelas 11 MIPA 1, hendak menemui kekasihnya setelah tadi pagi tidak bertemu karena bel masuk lebih dulu berbunyi membuatnya tidak bisa menemui kekasihnya.

Tok tok tok

Beberapa orang yang masih ada di kelas itu melihat ke arah sumber suara, di mana Gara tengah berdiri sambil melebarkan pandangnya mencari Alula yang tidak tertangkap Indra penglihatannya.

"Sorry, ada yang liat Alula?" Pertanyaan Gara membuat Carina mengangkat kepalanya melihat siapa yang mengajukan pertanyaan.

"Dia ga sekolah," Jawab Carina, mengundang pertanyaan untuk Gara.

Penasaran dengan apa yang di ucapakan Carina, laki laki itu berjalan mendekatinya

"Kemana?"

"Harusnya gue yang nanya, bukannya biasanya tiap hari lo yang anter jemput dia?"

"Dia tadi ga bareng gue," Jawab Gara jujur.

"Alula tadi ga masuk tanpa keterangan," Gara mengerutkan keningnya bingung, padahal tadi pagi ia sempat bertukar kabar dan bertelepon dengan Alula, dan jelas jelas gadis itu mengatakan jika ia sedang dalam perjalanan menuju sekolah.

Setelah mendengar tuturan dari Carina, tiba tiba saja berbagai macam pertanyaan muncul dalam kepalanya, kemanan Alula? Apakah gadis itu sakit? Atau kecelakaan? Atau justru terjadi hal buruk seperti kemaren saat Ibu tirinya menyakitinya.

Sial, Gara tidak bisa berpikir jernih, pikirannya kacau, rasanya ia ingin cepat cepat pulang untuk memastikan keadaan Alula, tapi tidak mungkin karena ia sudah berada di sekolah, dan membolos di sekolah ini rasanya mustahil bisa ia lakukan, sebab guru piket yang bertugas bukan hanya satu saja setiap harinya, dan ia tidak memiliki keahlian untuk membolos dari sekolah.

"Gue duluan kalo gitu," Pamit Gara, ia kemudian berlalu dari kelas Alula, menghampiri seseorang yang sudah pasti tau di mana Alula saat ini, namun satu yang Gara tidak bisa pastikan, ia tidak yakin jika orang itu akan menjawab pertanyaan.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Onde histórias criam vida. Descubra agora