20. PEDULI YANG BERUJUNG JATUH HATI

376 113 14
                                    

Aku tau perasaanya tidak sama, tapi mengapa hati ini terus tertuju padanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Aku tau perasaanya tidak sama, tapi mengapa hati ini terus tertuju padanya.

_Satya Saviera_

Alula tengah menelungkupkan dirinya di atas meja, ia melihat ke arah luar di mana hujan turun lebih deras dari sebelumnya, suara suara berisik dari penghuni kelasnya terserap oleh suara gemercik hujan yang jauh lebih menenangkan.

Alula memejamkan matanya beberapa saat, mendengarkan keramaian dengan seksama, murid laki laki di kelas ini sedang bermain game di pojok belakang sedangkan beberapa murid perempuannya nampak banyak melakukan aktivitas seperti touch up setelah wajahnya terkena air hujan atau juga berbincang membicarakan orang lain.

Di sini nampaknya hanya Alula yang tidak memiliki semangat dan antusias karena guru yang mengajar belum datang, terbukti karena hanya dirinya yang saat ini memejamkan mata di atas meja, sedangkan Carina yang biasanya mengajak Alula berbicara kini tidak balik balik setelah berpamitan pergi ke toilet.

BRAK!

Suara benturan pintu yang begitu nyaring tidak membuat Alula membuka matanya, karena Alula pikir itu adalah perbuatan anak laki laki yang biasanya sering usil untuk membuat seisi kelas terkejut, namun diamnya mereka semua membuat Alula merasa aneh, karena biasanya setelah itu akan terdengar suara suara umpatan dari yang lain.

BRAK!

Lagi, namun kali ini bukan suara pintu, tapi suara beberapa kursi yang terjatuh menyentuh lantai.

"Bangun lo!" Alula membuka matanya ketika merasa ucapan itu di tunjukkan kepadanya.

"Lo ga bisa denger atau emang tuli sih?!"

"GUE BILANG JAUHIN GARA! JANGAN DEKET DEKET SAMA DIA BANGSAT!" Teriak Luna mengalahkan suara hujan di luar sana.

"Lo ngomong sama gue?" Tanya Alula dengan polosnya dan karena itu Luna semakin naik pitam.

"Lo ngomong sama gue?" Tanya Alula dengan polosnya dan karena itu Luna semakin naik pitam

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


"LO!"

"Gue akan hancurin hidup lo Alula."

Luna dengan gerakan cepat segera mengambil tas Alula, ia segera membuka resleting tas tersebut sambil berjalan keluar dari kelas itu, sedangkan Alula yang tidak tau dan tidak siap dengan tindakan Luna, kini berdiri dan berusaha mengejarnya.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora