34. SETIAP MANUSIA PASTI MEMILIKI MASALAH

344 105 14
                                    

Bahkan di saat sudah berusaha, kekurangan itu tetap ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bahkan di saat sudah berusaha, kekurangan itu tetap ada.

_Luna Dellarisa_

Berbeda dengan Alula yang tengah senang karena mendapat peringkat pertama, Luna justru kini pulang dengan perasaan takut, gadis itu memperkuat cengkraman tangannya pada ujung rok seragam miliknya sebelum memutuskan untuk masuk ke dalam rumah.

Seperti dugaannya, Ibunya sudah berdiri menunggunya pulang karena beliau tai jika hari ini nilai hasil PTS sudah keluar.

Luna tersenyum kemudian mendekati ibunya dan mencium punggung tangannya, ibunya masih belum menanyakan apa apa, tapi Luna sudah ketakutan.

"Mana nilai hasil ujian kamu?" Tanya ibunya dengan wajah datar.

Luna membuka resleting tasnya begitu pelan, guna mengulur waktu dan berharap Alula cepat cepat pulang, namun harapannya selalu tidak sesuai kenyataan, ibunya cepat cepat merebut tas di tangannya dan kemudian menjatuhkannya sembarangan setelah menemukan apa yang ia cari.

PLAK!

Satu tamparan kerasa berhasil mendarat di pipi kanan Luna, gadis itu meringis merasakan perih di pipinya.

"Sadar ga kamu hah!" Ujar ibunya membentak.

"Bu, aku minta maaf, aku janji semester depan bakal lebih giat belajar lagi."

"Apa sih yang bisa ibu banggain dari kamu Lun!?"

"IBU BILANG KAMU HARUS BIKIN AYAH RENAN BANGGA SAMA KAMU LUNA!"

"KAMU HARUS BISA KALAHIN ALULA SUPAYA KITA BISA BERTAHAN HIDUP DI SINI."

"Bu, Luna minta maaf."

"Masalah kayak gini aja ga bisa kamu atasi, ga berguna kamu."

Vanya pergi setelah membuat Luna terduduk di lantai akibat terjatuh karena di dorong, tidak ada yang tau jika setiap kali hasil ulangan keluar, Luna selalu mendapat tamparan keras dari Ibunya, bukan hanya itu, bahkan pernah ketika Luna mendapat peringkat 5, ibunya marah besar karena ia tidak bisa menandingi Alula yang selalu mendapat peringkat pertama, salsatu hal yang sering kali Renan, Ayahnya Alula bangga banggakan.

Luna di paksa belajar 24 jam hingga ia drop dan sakit sampai harus di rawat beberapa hari, belum lagi nama Alula yang selalu di banding bandingkan dengannya membuat Luna teramat sakit sekaligus kesal secara bersamaan.

"Lo harus pergi dari sini Alula," Ujar Luna dengan tangganya yang terkepal kuat dan matanya yang berkilat kilat.

Sementara Alula yang tidak tau apa apa, saat ini sedang berada di toko buku bersama Gara yang menemaninya.

Alula mencari cari buku novel yang ingin ia beli sedangkan Gara tengah duduk di bangku memanjang yang ada di Gramedia sambil membaca salasatu buku yang menarik perhatiannya.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now