57. KETIKA SEOARNG SAHABAT MENGAMBIL PERAN

310 78 60
                                    

Pergilah ke tempat yang bisa membuat mu nyaman, dan berteman lah dengan orang yang bisa membuat mu tertawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pergilah ke tempat yang bisa membuat mu nyaman, dan berteman lah dengan orang yang bisa membuat mu tertawa

_Javier Daniendra_

Untuk pergi ke sekolah, biasanya setiap siswa harus memakai seragam karena itu adalah suatu kewajiban dan ciri khas seorang pelajar, pagi ini Alula sedang kalut begitu tidak menemukan seragam sekolahnya yang sudah ia siapkan sejak minggu sore di dalam lemarinya.

Hari ini adalah hari pertama untuk ujian akhir semester, namun Alula masih saja panik karena tidak menemukan seragam sekolahnya, sampai akhirnya ia harus menghubungi Carina dan meminta bantuan agar gadis itu meminjamkan baju seragam sekolahnya padanya.

Sebenarnya Alula memiliki seragam cadangan, namun ia simpan di loker sekolah dan tidak ia bawa pulang, alhasil Alula meminjam milik Carina dan menyuruh sahabatnya itu untuk datang ke rumahnya.

Bel pintu rumah Alula berbunyi, menandakan seseorang datang mengunjungi  kediamnya, maka dengan langkah cepat, Alula buru buru keluar untuk membuka pintu.

"Nih bajunya," Ujar Carina tanpa basa basi dan langsung memberikannya kepada Alula.

"Gila, thanks banget Car, gue akan inget jasa jasa lo," Sahut Alula dramatis, gadis itu langsung berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian, sementara Carina yang di tinggalkannya inisiatif sendiri menyusul Alula ke lantai atas.

"Setelah sekian lama, gue baru datang lagi ke rumah ini," Carina nampak tengah memperhatikan seluruh isi rumah Alula.

"Semuanya udah berubah banget, cuma kamar lo yang tetep sama Al."

Alula tersenyum getir, setelah menyelesaikan kegiatannya, gadis itu pun ikut melebarkan pandangnya melihat seisi kamar yang tidak ia biarkan berubah sedikit pun.

Mungkin ini adalah salah satu bukti yang pernah Luna ucapakan padanya, jika semua kenangan yang ia miliki di rumah ini sudah sirna, bahkan pada setiap sudut rumah yang pernah memberikan kenyamanan dan menjadi tempat ia pulang itu sudah hilang dan tergantikan.

"Tapi lo bisa ko kalo mau rubah seisinya kaya dulu lagi," Tutur Carina sambil tersenyum memegangi kedua pundak Alula.

"Lo yakin gue bisa?" Pertanyaan itu tiba tiba saja keluar dari mulut Alula begitu merasa tidak percaya diri akan perubahan yang ingin ia buat.

"Bisa, selagi lo yakin sama diri lo sendiri," Carina melepaskan bahu Alula dari cengkraman tangannya yang menuntut agar gadis itu tetap tegar dan bertahan sekalipun keadaan terasa sangat sulit, kemudian setelah itu, Carina mengambil tas milik Alula yang tergeletak di atas kasur dan memberikannya kepada si pemilik tas hitam itu.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now