63. PERASAAN ASING SENANTIASA DATANG MENGHAMPIRI

282 52 36
                                    

Salah satu alasan kenapa kita harus terbiasa sendiri adalah karena tidak semua orang bersedia menemani

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salah satu alasan kenapa kita harus terbiasa sendiri adalah karena tidak semua orang bersedia menemani

_Alula Almathea_

Pagi ini Alula tidak berangkat sekolah dengan Gara, laki laki itu kesiangan hingga tidak sempat menjemputnya, dan sebagai gantinya, lagi lagi Javier yang datang atas permintaan kekasihnya.

Seperti apa yang di dugaannya, hampir seluruh penghuni SMA Neo Teknologi tengah memperhatikan Alula, mulai dari gadis itu turun dari motor Javier, hingga sampai dirinya berjalan melewati setiap koridor menuju kelas.

Bisikan hingga kata kata yang sengaja di lontarkan dengan volume besar agar Alula mendengar itu benar benar mengganggunya, walupun Alula berusaha tidak peduli tapi tetap saja Indra pendengarnya tidak bisa ia atur untuk menyaring apa saja yang ingin ia dengar dan apa saja yang tida ingin di dengarnya.

Di jadikan bahan cibiran dan menjadi perhatian dengan tatap tajam nan sinis tentu saja membuat semua orang yang mengalaminya akan merasa terganggu dan tidak nyaman, dan Alula hanya bisa menundukkan kepalanya sambil berjalan dengan pura pura tidak mendengar padahal sebenarnya ia sudah ingin menghilang dari sana, dan melawan semua orang saat ini tidak bisa Alula lakukan sebab ia tidak memiliki kekuatan untuk membela diri.

Sekolah yang seharunya menjadi tempat mengekspresikan diri dan menghabiskan masa remaja dengan penuh cinta dan kebahagiaan justru malah berkahir sebaliknya.

"Nih," lagi lagi Javier memberikan earphone kepada Alula.

"Pake, suara manusia lebih berisik dari suara ombak di laut," Tidak langsung memakaikan untuk Alula, kali ini laki laki itu menyimpannya di tangan Alula yang ia buat terulur, dan mau tidak mau gadis itu harus menerimanya sebab setelah meletakkan earphone di tangannya, Javier berlalu begitu saja.

Tidak ada yang istimewa di hari ini, karena seseorang yang biasa membuat hari hari Alula terasa menyenangkan tidak menampakkan dirinya bahkan hingga sampai bel pulang berbunyi.

Gara benar benar sibuk di ruang musik, Alula tidak mengerti apa yang sedang di kerjakan kekasihnya itu, namun Alula merasa jika apa yang di kerjakan Gara memang sesuatu yang penting, buktinya laki laki itu sampai harus melewatkan jam istirahat dan memilih berkutat dengan alat alat musiknya.

Namun meski begitu, bukan berarti hari ini Alula tidak bertemu Gara, gadis itu menyempatkan diri untuk menghampiri kekasihnya di ruang musik, memberinya sarapan yang ia bawa dari rumah, kemudian pada saat jam istirahat pun ia kembali menghampiri Gara untuk memberikan beberapa makanan yang ia beli di kantin.

"Lo mau di sini aja apa gimana Al?" Pertanyaan Carina membuat Alula mendongakan kepalanya, sebab ketika Carina sudah berdiri dan hendak pergi dari ruangan kelas yang hanya tersisa dirinya dan Carina, gadis itu masih duduk di tempatnya dengan segala alat tulis yang masih berserakan di atas meja.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now