48. WANITA IBLIS

357 108 28
                                    

Ternyata memang benar adanya jika cinta itu buta, buktinya banyak orang menutup mata dari kebenaran karena seseorang yang dicintainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ternyata memang benar adanya jika cinta itu buta, buktinya banyak orang menutup mata dari kebenaran karena seseorang yang dicintainya.

_Alula Almathea_

Seperti biasa, Gara mengantarkan Alula dengan selamat sampai tujuan, gadis itu kini sudah ada di rumah, menunggu Ibu tirinya dan juga Ayahnya pulang.

Dengan beberapa foto yang ada di ponselnya, Alula bertekad untuk mengungkapkan apa yang sebelumnya ia lihat kepada Ayahnya, gadis itu sudah tidak bisa lagi menunggu waktu yang lama untuk membiarkan Vanya melakukan hal yang lebih gila.

Sekitar habis magrib setelah Alula melaksanakan shalat, gadis itu mendengar suara mobil Ayahnya datang, ia yang tengah berbaring di atas kasur dengan kaki yang di biarkan menjuntai ke bawah itu langsung bangun dan memastikannya.

Ayahnya turun dari mobil bersama Vanya uang nampak tengah tersenyum, entah Alula tidak tau apa yang membuatnya tersenyum namun satu yang pasti, ia sangat benci senyuman itu.

Dengan langkah terburu buru, Alula berjalan menuruni setiap anak tangga dan mencegat Ayah dan Ibu tirinya di ambang pintu.

"Aku mau ngomong sama Ayah," ucap Alula tanpa basa basi, sementara Ibu tirinya menatap dirinya dengan senyumnya sinis seperti biasanya.

"Ngomong apa Al? Tumben bilang dulu."

"Yaudah deh, aku duluan ke kamar ya mas," Tanpa merasa ada yang aneh, Ibunya Luna itu hendak pergi mendahului, namun kata kata Alula selanjutnya membuatnya berhenti.

"Aku mau Ayah cerai sama wanita licik itu," Raut wajah Renan nampak tidak bersahabat, dan untuk kesekian kalinya, Alula merasa atmosfer di antaranya berubah kaku dan mencekam.

Ibu tirinya yang mendengar ucapan Alula berbalik dan kini menatap gadis itu dengan mata yang terbuka sempurna, tidak menduga jika Alula memiliki keberanian untuk mengatakannya.

"JAGA YA MULUT KAMU!" Sentak Ayahnya, laki laki yang tengah lelah sehabis pulang kerja itu nampak tersulut emosi begitu mendengar permintaan Alula yang menurutnya tidaklah masuk akal, perceraian bukankah sesuatu yang bisa di bicarakan dengan gamblang.

"Yah, aku mohon sadar, selama ini dia ga cinta sama Ayah, dia selingkuh dan cuma manfaatin apa yang Ayah punya, please percaya sama aku Yah," Bibir Alula gemetar, ia menangis sambil memohon kepada Ayahnya, namun respon yang di berikan sangat jauh dari yang Alula harapkan.

Ayahnya Alula murka, ia bener bener tidak suka dengan semua yang anaknya katakan barusan, ia merasa semuanya baik baik saja bahkan bertahun tahun ke belakang, ia yakin jika Vanya juga mencintainya, bukan seperti yang Alula tuduhkan.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now