Ketika tuhan mempertemukan dua manusia dengan karakter yang berbeda, Alula yang penuh luka yang di sembunyikannya, Dan Gara yang datang membawa cinta dan kasih sayang untuk obatnya.
Akankah kisah itu berakhir bahagia?, atau justru malah berkahir sa...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Ibarat senja, kamu adalah warna jingga yang selalu aku tunggu kehadirannya
_Alula Almathea_
Setelah menempuh jarak puluhan kilometer, di barengi canda tawa dari kekasihnya, kini Alula rasa ia sudah sampai di tempat tujuan, di mana Gara berhenti kemudian memarkirkan motornya di beberapa baris kendaraan yang ada di sana.
Alula tidak tau ia ada di mana, katanya, ini adalah tempat rahasia yang di mana hanya di ketahui beberapa manusia saja dan salasatunya adalah Gara, sementara Alula selama di perjalanan tadi, ia tidak begitu memperhatikan jalan karena sibuk melihat wajah tampan Gara yang semakin mempesona ketika semilir angin di jalan menerpanya.
Bertemu dengan Gara, Alula anggap sebagai takdir yang sangat di syukuri, karenanya Alula memiliki alasan untuk tersenyum kembali, karenanya Alula merasa di cintai, dan karena laki laki itu pula Alula bisa merasakan sebuah kebahagiaan setelah sekian lama menghilang.
Gara berjalan lebih dulu, atau lebih tepatnya, laki laki itu menuntun Alula menuju tempat yang di tuju, sementara Alula yang tangannya di gandeng oleh Gara, diam diam tersenyum malu karena merasa belum terbiasa dengan sikap manis Gara yang kini berstatus sebagai kekasihnya.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Alula melepaskan genggamannya, ia berlari menuju pohon yang tinggi menjulang dan langsung duduk di papan kayu yang di sulap menjadi sebuah ayunan di sana, gadis itu terlihat gembira, bak anak kecil yang baru menemukan mainan.
"Gara, buruan sini," Panggilnya begitu melihat Gara yang hanya terdiam di tempat sebelumnya.
"Kamu ko bisa tau tempat seindah ini Gar?" Alula bertanya kepada Gara yang kini ikut duduk di ayunan sebelah Alula.
Belum sempat menjawab, Alula kini menghentikan kegiatannya, gadis itu memicingkan mata menatap Gara penuh curiga.
"Tunggu deh, kamu pernah bawa siapa aja ke sini?" Alula bertanya layaknya polisi yang tengah mengintrogasi, dan hal itu membuat Gara tersenyum.
"Kamu yang pertama Alula."
Mendapat jawaban demi kian Alula kembali mendapatkan masalah dalam denyut jantungnya, gadis itu mengulum bibirnya ke dalam dan kemudian membuang muka dan berusaha untuk tidak berkontak mata dengan laki laki di sampingnya itu, bahaya.