Rasa bersalah itu selalu menghantui seakan akan berkata jika semua yang ku lakukan adalah kesalahan dan aku tidak pantas untuk bahagia
_luna Dellarisa_
Sekitar 10 menit berlalu, setelah Alula tertarik kembali ke dalam dunia nyata, gadis itu bangun dari tempat tidurnya, mengambil ponsel yang berdering di atas nakas.
Tertera nama Ayahnya di sana, dan Alula dengan segera mengangkat panggilan tersebut.
Ayah is calling.....
Hallo Yah
Kamu ke rumah sakit sekarang ya, jagain Luna gantian
Emang dia sakit ?
Alula, ayah minta maaf dan ayah minta kamu ga usah permasalahin lagi yang kemaren
Lho, bukanya Ayah yang permasalahin, aku kemaren masuk IGD aja ga bilang apa apa
udah Alula, Ayah ga mau ribut terus sama kamu, sekarang kamu ke sini jagain Luna
Kalo aku nolak ayah bakal tampar aku lagi ga? atau mau usir aku ?
Alula!
Iya yah Alula ke sana sekarang, jangan lupa kirim alamatnya
Sambungan itu terputus, dan dengan langkahnya yang berat Alula mulai siap siap menuju ke rumah sakit.
Dalam perjalannya menuju rumah sakit, Alula hanya terdiam sambil sesekali memandang jalanan dari kaca jendela mobil, Alula berkali kali membuang nafasnya berat, ia yakin jika Luna hanya pura pura sakit, dan membayangkan jika ia akan bertemu dengannya semakin membuat Alula malas untuk datang.
Hingga pada saat sudah sampai di rumah sakit, Alula segera mencari ruangan yang sudah di beritahukan Ayahnya.
Saat membuka pintu ruangan itu Alula membuang nafas lega sebab ternyata tidak sesuai dengan ekspetasinya, ia pikir Luna dengan wajah menyebalkanya akan mengusir Alula ketika sampai, namun justru yang ia lihat adalah Luna yang terbaring di atas brankar dengan wajah lelah.
STAI LEGGENDO
HEKSAGARA PRANADIPTA (END)
Teen FictionKetika tuhan mempertemukan dua manusia dengan karakter yang berbeda, Alula yang penuh luka yang di sembunyikannya, Dan Gara yang datang membawa cinta dan kasih sayang untuk obatnya. Akankah kisah itu berakhir bahagia?, atau justru malah berkahir sa...