26. SEGALA SESUATU PASTI ADA PENJELASANNYA

349 92 9
                                    

Ucapannya terlalu tidak mungkin di sebut cinta, tapi perlakuannya sangat membingungkan seakan akan cinta itu ada

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ucapannya terlalu tidak mungkin di sebut cinta, tapi perlakuannya sangat membingungkan seakan akan cinta itu ada.

_Alula Almathea_

Alula baru saja sampai di rumah, gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah di mana ia tidak menemukan tanda tanda keberadaan Luna dan Ibunya, bahkan di sekolahpun Luna tidak ada.

Sebenarnya Alula tidak peduli kemana mereka pergi, karena kehadiran merekapun tidak berarti untuknya, malah Alula merasa nyaman dan lega ketika di rumah tidak ada Luna dan ibunya.

Namun tidak di pungkiri, Alula juga takut jika keduanya sedang menyusun strategi agar kabar masalah kemarin tidak sampai ke telinga ayahnya.

Seusai bersih bersih dan ganti pakaian, Alula buru buru turun karena mendengar ada suara mobil yang datang.

Alula nampak antusias begitu melihat mobil siapa yang datang, gadis itupun buru buru membuka pintu.

PLAK!

Alula memejamkan matanya, senyuman yang satu detik sebelumnya masih terukir di bibirnya kini hilang dengan bibirnya yang tiba tiba bergetar karena kesal.

Ayah Alula tiba tiba datang setelah kabar jika beliau sedang ada tugas selama seminggu di luar kota, namun sekarang bukan lagi kedatanganya yang membuat Alula terkejut, tapi sikapnya yang entah bagaimana bisa tiba tiba datang menamparnya.

"Berani beraninya ya kamu!" Ucap ayahnya penuh penekanan.

"Apaan sih Yah, tiba tiba datang nampar aku?."

"Kamu apain Luna Hah?."

Mendengar pertanyaan Ayahnya, sontak membuat Alula mengerutkan keningnya kebingungan, pasalnya bukan dia yang seharunya di tampar dan di beri pertanyaan demi kian, melainkan Luna dan Ibunya.

"Ayah ga salah nanya gitu ke aku?"

"Luna masuk rumah sakit gara gara kamu Alula."

"Ayah."

"Sudah seharusnya kamu lebih baik ikut Nenek kamu daripada di sini, jadi liar kayak gini," Alula menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan apa yang ia denger.

"Alula juga masuk rumah sakit yah, Ayah liat ini, kening Alula kebentur meja, apa ayah ga peduli sama aku?" Alula menunjukkan keningnya yang terluka dengan suara yang bergetar.

"Itu karena ulah kamu sendiri Alula, kamu seharunya berterima kasih karena Bunda sama Adek kamu udah baik sama kamu, bukan malah nyari ribut kayak gini."

"Sejak kapan aku punya adek Yah?, dan setau aku Bunda udah meninggal."

"ALULA!"

"Mau sampai kapan sih Ayah giniin aku mau sampe kapan Ayah belain Luna terus? mau sampe kapan Ayah di pengaruhin jalang it_"

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now