31. LUNA YANG PINTAR MENCARI KESEMPATAN

353 106 11
                                    

Awalnya tidak pernah ada niat untuk mencintaimu, tapi seiring berjalanya waktu, perasaan itu tumbuh dengan kamu yang memberikan kenyamanan untuk ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya tidak pernah ada niat untuk mencintaimu, tapi seiring berjalanya waktu, perasaan itu tumbuh dengan kamu yang memberikan kenyamanan untuk ku.

_Alula Almathea_

Sesuai dugaannya, Alula masuk ke dalam rumah laki laki itu dengan canggung, dimana seperti yang di ucapakan Gara barusan, Bundanya dan Ayahnya sudah menunggunya di ruang tamu, lantas dengan perasaan canggung, Alula menyapa keduanya sambil cium tangan.

"Malam om, Tante," Ujarnya sambil tersenyum kaku.

"Ih udah lama kamu ga ke rumah Tante," Ujar Tante Dena sambil merangkul Alula.

"Nih ini Yah anaknya, Cantik ya?"

"Iya Cantik, pantesan Heksa suka," Ucap Ayahnya Gara, sementara si pemilik nama yang barusan di sebut hanya terdiam tanpa memberikan klarifikasi.

"Makasih om."

"Baik lho Yah, Alula yang bayarin belanjaan Bunda waktu lupa bawa dompet, terus tiap ke pasar juga suka bareng nemenin Bunda."

"Udah Bun basa basinya, aku udah laper," Gara berjalan lebih dulu ke meja makan.

"Kalo sama Heksa harus banyak banyakin sabar Alula," Ucap Ayahnya Gara lagi.

Alula di ajak Dena dan Angga menuju meja makan, dan mereka berempat makan malam bersama, bahkan Bunda dan Ayahnya Gara sering kali mengajaknya bicara, mengobrol layaknya sebuah keluarga sampai Alula tersenyum melupakan kesedihan sebelumnya.

Usai makan malam itu, Alula di ajak Gara menuju halaman belakang rumahnya, di mana di sana ada kolam renang dengan ukuran yang lumayan luas, ya kira kira cukup untuk bisa menenggelamkan Luna dan Ibunya.

Keduanya duduk di pinggir kolam, membiarkan kakinya merasakan dinginnya air kolam, Alula tersenyum menatap ke arah Gara kemudian kalimat yang sama terucap dari mulut gadis itu.

"Lo mau jadi pacar gue ga Gar?" Ucap Alula.

Ini adalah ungkapannya yang ke 3, oh atau justru yang ke 4, Alula benar benar lupa karena terlalu sering di buat jatuh cinta oleh laki laki di sampingnya ini.

Mendengar pertanyaan yang di lontarkan Alula kepadanya itu Gara ikut tersenyum, sebelum akhirnya mengusap pelan puncak kepala Alula, membuat Alula salah tingkah luar biasa, senyuman Gara benar benar memabukkan malam ini.

"Gue mau tanya boleh?" Tanya Gara dan Alula mengangguk cepat.

"Lo kenapa suka sama gue?"

Alula menimbang nimbang ucapannya sebentar, sebab ia pun tidak tau kenapa bisa menyukai laki laki itu, laki laki yang bahkan sedari awal tidak tertarik padanya.

"Itu karena_"

"Karena Luna?" Alula yang hendak menjawab tanpa alasan kini membulatkan matanya terkejut.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang