42. TERBIASA DAN MULAI BERADAPTASI KEMBALI

345 111 7
                                    

Terimakasih untuk si penolong dari seseorang yang butuh pertolongan, kamu adalah takdir tuhan yang memberi aku kekuatan untuk bertahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih untuk si penolong dari seseorang yang butuh pertolongan, kamu adalah takdir tuhan yang memberi aku kekuatan untuk bertahan.

_Alula Almathea_

Banyak hal akan terasa berbeda karena kita terbiasa, terbiasa di temani, terbiasa bersama, maka ketika sendiri, kehilangannya akan sangat terasa dan kemudian sepi yang akan menemani.

Saat ini Gara sudah sampai di sekolah, laki laki itu berjalan melewati koridor utama tanpa Alula yang biasa ada di sampingnya, dan hal itu membuat ia sedikit tidak bersemangat untuk sekolah, padahal jika di pikir pikir, dulu baik baik saja tanpa gadis itu, tapi kembali lagi, akhirnya setelah terbiasa dengan Alula ia jadi merasa ada yang berbeda ketika gadis itu tidak bersamanya.

Banyaknya murid murid yang bersekolah tidak membuat semangat laki laki itu bertambah, sebab bukan mereka yang dirindukan kehadirannya, melainkan Alula yang entah sedang apa saat ini.

Ketika hendak berbelok ke arah koridor kelasnya berada, Gara dikagetkan dengan suara melengking dari seorang gadis yang berlari menyusulnya dari arah parkiran.

Luna dengan pakaian minimnya menghampiri Gara setelah melihatnya dari kejauhan.

"Akhirnya lo berhenti juga," Ucap Luna sambil mengatur napasnya.

"Setelah apa yang lo lakuin sama Alula, masih berani lo nunjukin muka?" Luna mengerutkan keningnya, ia jelas tidak tau apa yang barusan Gara katakan, sebab malam itu ia tidak tau sama sekali kejadiannya.

"Ko jadi Alula sih, gue nemuin lo mau jelasin masalah postingan Satya."

"Postingan yang ini," Luna menunjukkannya pada Gara

"Postingan yang ini," Luna menunjukkannya pada Gara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ga ada apa apa sama dia, lo percaya kan?"

Atas ucapan itu, jelas Gara mengerutkan keningnya, ada apa sebenarnya dengan gadis di hadapannya ini, bahkan jikapun memang ia ada hubungan dengan Satya, Gara tidak masalah sama sekali, atau mungkin penolakannya selama ini tidak cukup membuatnya sadar jika perasaanya bukan untuknya, tapi Alula.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang