41.TERGORES LUKA YANG TAK TERLIHAT

322 106 3
                                    

Bertemu dengannya adalah ketidaksengajaan yang menyenangkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bertemu dengannya adalah ketidaksengajaan yang menyenangkan.

_Alula Almathea_

Seperti Bundanya Gara, dokter tersebut pun memiliki pertanyaan yang sama, tentang apa yang sebenarnya terjadi, dan kenapa luka luka itu di terimanya.

Dokter tersebut juga sempat mengajukan pertanyaan, apakah Alula adalah korban bullying di sekolah? atau juga karena menghadapi masalah dengan orang orang jahat, seperti mengalami perampok atau pembegalan, karena luka itu jelas di sengaja, entah karena di pukul dengan benda berat atau juga memang seperti yang terjadi, di tendang hingga mengakibatkan memar memar di tubuhnya.

Namun atas semua pertanyaan dokter tersebut, Bundanya Gara tidak banyak bicara, sebab ia juga masih tidak tau alasan apa yang membuatnya berlaku kasar terhadap Alula.

"Bunda kalo mau pulang, pulang dulu aja ga papa," Ucap Gara begitu Bundanya kembali setelah menemui dokter

"yaudah kalo gitu Bunda pulang dulu ya, nanti ke sini lagi, sama Ayah."

"Ga papa Bun ga usah, biar Heksa aja yang jagain Alula."

"Heksa_"

"Aku mau jagain Alula, boleh kan Bun?" Izinnya, kemudian Bundanya tersenyum dan mengangguk seraya menepuk pundak anaknya

"Tapi nanti tetep ke sekolah kan?"

"Iya, Bun."

Jam sudah menunjukkan pukul 1 tengah malam, Dena sudah pulang, Gara juga baru tertidur setelah sedari tadi menunggu Alula.

Dalam waktu yang cukup lama, tidak ada yang mencari Alula, gadis itu juga tidak tau kemana orang orang rumah pergi.

Malam yang sangat sepi, benar benar sepi, dan yang terdengar saat ini hanyalah detik watu yang terus berjalan, Alula membuka matanya, gadis itu mulai beradaptasi dengan cahaya lampu yang menerangi ruangan tersebut.

Pandangnya kini menjelajah ke segala arah, seluruh tubuhnya rasanya begitu sakit, namun kenyataan jika orang tuanya tidak ada di sana, jauh lebih menyakitkan dari apa yang dirasakan tubuhnya.

Alula tersenyum tipis, seorang laki laki yang tengah duduk sambil tertidur di sampingnya itu membuat ia merasa sedikit lebih baik, kehadiran Gara mampu memberikan warna tersendiri dalam hidupnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now