10. CARINA DENGAN KEPEDULIANNYA YANG SETINGGI GUNUNG FUJI

432 139 17
                                    

Sebagai teman, aku tidak bisa egois memaksanya bercerita hanya karena ingin menjadi berguna untuknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebagai teman, aku tidak bisa egois memaksanya bercerita hanya karena ingin menjadi berguna untuknya.

_Carina Despina_

Satu kotak makanan berisi nasi goreng dengan 1 telor mata sapi di dalamnya sudah ludes di makan Alula dengan lahap, bahkan gadis itu tidak memberikan sedikitpun kepada Carina yang terus memintanya.

Semua tentang Gara adalah hal yang paling ia suka dan semua tentang Gara tidak akan pernah mau ia bagi untuk siapapun, termasuk juga nasi goreng itu.

"Aaah kenyang banget gue," Ucap Alula.

"Ya kenyang lah orang abis semua."

"Pengen ya lo? Minta masakin ke ibunya Agam sana," Sahut Alula tersenyum jahil.

"Apaan sih lo Al, gue ga ada apa apa yang sama Agam, pure cuma temen."

"Temen apaan deket banget kayak gitu."

Mendengar pernyataan itu Carina tersenyum, menerawang melihat masa lalu di mana pertama kali ia bertemu dengan Agam.

"Ga usah senyum, katanya cuma temen."

Pagi itu mereka habiskan dengan saling menggoda satu sama lain, Alula yang tidak percaya dengan pernyataan Carina yang hanya berteman dengan Agam dan juga Carina yang kesal sendiri karena sahabatnya tidak pernah mendengar ucapannya untuk berhenti mencari gara gara kepada Luna, juga berhenti mengejar Heksagara Pranadipta.

Seolah menulikan pendengarnya ketika Carina terus terusan memberi wejangan agar menjaga jarak dengan Gara, kini setelah bel istirahat berbunyi Alula pergi lebih dulu mencari cari keberadaan Gara tanpa memperdulikan Carina.

Alula yang berjalan menyusuri koridor tanpa memiliki tempat tujuan itu akhirnya berhenti kala melihat dua orang laki laki bak sepasang sepatu yang selalu bersama.

Juan dan Satya sedang berbincang hendak menuju ke kantin, namun langkah kedua laki laki itu langsung terhenti ketika ada suara wanita yang memanggil namanya.

"Ada apa Al? nyari gue apa nyari Juan nih?" Tanya Satya sambil tersenyum menggoda, karena sebenarnya ia tau siapa yang di cari Alula.

"Gue nyari Gara, lo berdua tau ga dia di mana?"

"Di kelas Al, samperin aja sana," jawab Juan.

"Oke thanks."

Melihat Alula yang langsung berlari dengan semangat yang membara membuat Juan dan Satya saling beradu pandang.

"Cowok yang dunianya cuma tentang temen sama belajar doang emang cocok sama cewe hiperaktif penuh cinta kaya Alula," Ucap Juan so bijak namun tentunya di setujui juga oleh Satya.

"Luna juga hiperaktif Ju sama sama suka sama Gara juga lagi."

"Kalo itu beda, energinya negatif."

"Setan lo!"

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now