33. PERINGKAT SATU

331 98 8
                                    

Cinta itu rumit, jika belum siap menerima konsekuensinya, maka jangan coba coba untuk memulainya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cinta itu rumit, jika belum siap menerima konsekuensinya, maka jangan coba coba untuk memulainya.

_Guntur Juantara_

Hari ini adalah hari Senin setelah seminggu kebelakang PTS di laksanakan, beberapa saat lalu bel istirahat sudah menggema di seluruh penjuru kelas dan bukannya ke kantin tapi kali ini hampir semua penghuni SMA Neo Teknologi berkumpul di depan Mading, melihat hasil PTS mereka dan peringkat yang di raihnya.

Dari kelas 1 mulai semester awal hingga kelas 2 semester pertama, Gara katanya tidak pernah turun dari peringkat pertama, di susul Agam di bawahnya dan Luna di peringkat ke 3 yang kadang bertukar posisi dengan Agam, dan sejauh itu yang menempati 3 besar setiap kali ujian semester merekalah orangnya.

Alula dengan perasaan gugupnya berjalan menuju mading dengan Carina di sampingnya, gadis itu terus terusan bilang jika dirinya saat ini sedang deg degan tidak tertolong, membuat Carina yang mendengarnya hampir bosan.

"Permisi, permisi," Ucap Alula mencoba masuk ke kerumunan orang bersama Carina yang ia tarik agar ikut dengannya.

Hingga pada saat sudah berada di posisi paling depan, Alula membulatkan matanya dengan mulut menganga yang ia tutupi dengan tangannya sendiri.

Carina tersenyum senang melihat ke arah Alula, ia senang sebab namanya berada di tingkat 10 besar, dan juga senang atas pencapaian Alula, Alula yang berhasil menggeser posisi Gara, Agam dan juga Luna yang kini dapat peringkat 4.

"Wah gila temen gue dapet nilai paling tinggi seangkatan, ga aneh lagi sih tapi cuma kaget dikit, lo bisa ngegeser posisi Agam jadi peringkat tiga terus Gara jadi peringkat dua, keren Al," Ucap Carina antusias setelah keluar dari kerumunan dan memisahkan diri dari keramaian.

"Lo ko kayak sedih gitu gebetannya turun peringkat, lo ga terima Car? cukup tau gue,"
Ucap Alula dengan wajah muram yang ia buat buat seolah olah kecewa pada Carina.

"Bangke emang, ga denger lo barusan gue muji lo? gua bilang keren pula, nyesel gue."

"Ih baperan," Alula tersenyum jahil, berbeda dengan Luna yang memasang wajah sebalnya.

"Ga papa ya anjir daripada lo, di pakein helm sama Gara aja udah mleyot kaya jelly."

"Sirik aja."

"Eh Al btw lo mau ikut masuk OSIS ga? mau ya? biar citra OSIS yang baik jadi tambah baik di ikutin anak peraih peringkat pertama seangkatan," ajak Carina si anak OSIS yang mulai tertarik untuk mengajak Alula gabung bersamanya.

"Ga deh males."

"Dih kenapa? OSIS ga semembosankan yang lo kira ko, banyak kegiatan bermanfaat juga Al, gue yakin kalo lo mau gabung Agam langsung kasih izin tanpa harus seleksi dulu."

"Ga mau gue, males soalnya gada Gara."

"Dih_"

"Oh atau lo ajak Gara gabung dulu abis itu gue mau gabung ke OSIS Car, gimana?"

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now