82. AFTER WITH G (Stay with me) END

268 19 2
                                    

Kamu adalah wujud cinta yang akhirnya menjadi bahagia yang tak pernah ku sangka

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Kamu adalah wujud cinta yang akhirnya menjadi bahagia yang tak pernah ku sangka.

_Alula Almathea_

Ada istilah jika kehidupan itu seperti roda, berputar, tidak selamanya akan sama, waktu perlahan akan mengubah yang namanya hidup seseorang, setiap insan dan termasuk juga Alula.

Setelah berhari hari berada di rumah sakit, tidur di atas ranjang yang sempit, makan makanan yang tidak enak dan akhirnya Alula bisa terbebas dari itu semua, saat ini ia sedang dalam perjalanan menuju rumahnya, rumah yang mungkin setelah hari ini akan benar benar menjadi tempatnya pulang, berteduh dan berkeluh kesah, bahkan ekspresi senang itu terukir jelas di wajahnya.

"Kamu mau beli sesuatu ga sayang? Biar nanti Ayah beli dulu," Ujar Renan kepada Alula yang duduk di samping bangku kemudi.

"Aku mau cepet cepet pulang Yah," Jawabnya sambil tersenyum, ia juga tengah memeluk semua buket bunga dari Gara yang sudah layu, katanya sayang kalo di buang, mending aku abadikan aja. Selain menghela nafas, Renan tidak bisa membatasi kebucinan remaja yang sedang di mabuk asmara itu.

Tidak lama setelah menempuh jarak puluhan kilometer, akhirnya mobil yang keduanya tumpangi sudah berbelok begitu menemukan tempat yang di tuju dan Pak Agung yang berjaga di pos depan pun langsung sigap membuka gerbang setelah melihat mobil hitam milik Renan terparkir di depan.

Alula turun dari mobil, gadis itu berjalan menuju pintu rumah yang masih tertutup rapat kemudian tangannya meraih kenop pintu tersebut, sedangkan Renan yang berdiri di belakang Alula seolah olah mempersilahkan gadis itu untuk masuk lebih dulu ke dalam rumah.

Sesuai apa yang Renan inginkan, ekspresi senang dari wajah Alula membuatnya ikut senang, gadis itu menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Semua yang ada di rumah itu, dalam setiap sudut yang tertangkap Indra penglihatannya hampir membuat Alula terbawa ke masa lalu, dua guci besar kesayangan Bundanya yang entah dulu ada di mana kini sudah kembali berada di tempatnya.

Kursi panjang di mana dulu menjadi tempat favoritnya kini sudah kembali ada di depan televisi, dan semua yang sempat hilang kini sudah kembali pada posisinya.

"Ayah siapin semua ini?" Tanya Alula.

"Maafin Ayah karena ga peka meskipun dengan hal hal kecil seperti ini," Tidak menjawab ucapan Ayahnya, Alula justru berhambur memeluknya.

"Semua yang udah terjadi biar jadi bagian dari masalalu Yah, aku harap Ayah ga terus terusan merasa bersalah karena sekarang aku udah lebih dari seneng karena Ayah selalu ada buat aku," Ujar gadis itu hampir menangis, dan berhasil membuat Renan merasa lebih lega karena putrinya mau memberinya kesempatan untuk memperbaiki semuanya.

"Jadwal sidang perceraian Ayah udah keluar Al, besok kamu ikut Ya," Pinta Ayahnya kepada Alula.

Tentang Vanya dan juga Luna, sebenarnya Alula tidak terlalu berharap akan akhir yang seperti ini, bagaimanapun juga Alula yakin, jika cinta yang Ayahnya miliki untuk ibunya Luna benar benar nyata.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz