22. LUNA DENGAN SEJUTA IDE LICIKNYA

381 109 22
                                    

Entah kenapa, melihatnya menangis membuat ku ikut merasakan sakitnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah kenapa, melihatnya menangis membuat ku ikut merasakan sakitnya.

_Heksagara Pranadipta_

Gara berjalan mendahului Alula menuju teras di depan rumah gadis itu, keduanya duduk di sana menatap langit yang nampaknya masih mendung seperti siang tadi, namun untungnya hujan sudah mereda.

Mereka duduk bersampingan dan masih sama sama diam, Gara juga memberikan bubur tadi kepada Alula tanpa berkata apa apa, sampai ketika Alula bertanya barulah Gara berbicara.

"Ini apa?"

"Bubur dari Bunda, katanya biar lo cepet sembuh."

"Beneran dari Bunda lo atau dari lo nya Gar?" Alula tersenyum menggodanya tapi sepertinya Gara yang tau jika Alula sedang berpura pura senang membuat ia enggan menanggapinya.

"Dari Bunda "

"Gue langsung pulang ya?"

"Eh, belum gua buatin minum Gar, sebentar dulu," Gara menahan tangan Alula ketika gadis itu hendak berdiri.

"Ga usah, lo istirahat aja sana," Ucap Gara mengingat yang Alula ucapkan tadi.

"Gara," Gara yang tadi berdiri dan melangkahkan kakinya menjauh dari Alula tiba tiba berhenti ketika gadis itu memanggil namanya.

"Gue_ gue sebenernya, sama Luna gue itu_" Ucap Alula ragu ketika hendak berbicara kepada Gara, dan melihat itu Gara buru buru memotong ucapan Alula.

"Ga usah lo ceritain, gue juga ga perlu tau itu kan?"

"Makasih Gar," Alula tersenyum.

"Lo kalo mau nangis, nangis aja Al ga usah pura pura bahagia, apalagi senyum di hadapan gue, gue ga suka kepalsuan yang lo liatin ini."

Alula langsung menundukkan kepalanya, yang di katakan Gara benar, selama ini ia hanya berbohong di hadapan Gara, di hadapan Carina dan semua orang yang ia temui belakangan ini.

Air mata Alula meluncur begitu saja, dan ia juga buru buru mengusapnya, membalas tatapan Gara sambil kembali tersenyum.

"Gue bakal nangis tapi ga di depan lo, gue ga mau ngeliatin sisi lemah gue dan gue cuma mau memperlihatkan sisi terbaik dalam diri gue di hadapan lo, gue akan tetap seperti ini sekalipun lo benci itu."

"Bilangin makasih dan maaf karena Bunda lo udah buatin bubur buat gue, dan maaf juga karena gue lo jadi repot repot nganterinnya, gue duluan Gar, hati hati ya."

Begitu membalikkan badannya, air mata Alula kembali lolos dari kelompok matanya, ia sungguh tidak ingin Gara melihat apa yang seharusnya tidak boleh ia lihat, karena bukan ini yang ingin Alula persembahkan untuk Gara.

Sementara Gara yang masih berdiri di sana menatap punggung kecil itu yang kini menghilang di balik pintu.

***************

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now