62. MASA LALU DAN SEMUA KENANGAN YANG TELAH TERKUBUR

289 59 34
                                    

Berdamai dengan masa lalu adalah bentuk dari sikap dewasa dan cara menghargai waktu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berdamai dengan masa lalu adalah bentuk dari sikap dewasa dan cara menghargai waktu

_Alula Almathea_

Saat jam istirahat kedua, Alula memilih berdiam diri di perpustakaan sekolah, tempat ternyamannya baru baru ini, jauh dari tatapan tajam banyak orang, dan telinganya tidak perlu repot repot mendengarkan kata kata yang menyakitkan.

Tidak hanya sendirian, Alula duduk di temani Sarah, Sarah yang juga banyak bicara tidak jauh berbeda dengan Carina, Sarah yang di sepanjang obrolan selalu tersenyum ke arahnya.

Alula belum terbiasa, ia masih merasa aneh dengan perubahan sikap Sarah yang begitu tiba tiba, banyak sekali pertanyaan tentang gadis itu dalam pikirannya, dan Alula bingung, kenapa dari banyaknya syarat yang bisa saja menguntungkannya, Sarah lebih memilih untuk menjadi temannya.

"Lo berisik Sar, nanti kita di suruh keluar," Ucap Alula memperingati ketika Sarah tertawaan cukup keras membahas kebodohan kebodohan yang Luna lakukan.

"Oh iya sorry sorry."

"WOI SARAH!"

Alula dan Sarah menengok ke arah sumber suara, begitupun dengan orang orang yang juga ada di dalam perpustakaan.

Seorang gadis dengan tampang menyeramkan datang menghampiri keduanya, menyeret Sarah keluar dan Alula mengikutinya di belakang.

Setelah sampai membawa Sarah masuk ke dalam kelas kosong, gadis itu menutup pintunya rapat rapat, dan tentu saja Alula pun ikut masuk ke dalam.

"Mau ngapain lagi lo hah!" Suara Carina naik beberapa oktaf.

Sebelumnya Carina baru selesai makan di kantin, ia datang ke perpustakaan berniat untuk menemui Alula dan menemani sahabatnya, namun begitu menemukan Sarah di sana, emosinya tiba tiba meledak, si anggota OSIS itu mengira jika Sarah datang untuk menggangu Alula.

"Gue tanya lo mau ngapain!" Sentaknya, sedangkan Alula yang berusaha melerai di tepis begitu saja oleh Carina.

"Gimana gue mau jawab lo nya aja marah marah terus," Carina melepaskan tangannya dari kerah kemeja Sarah, tatapannya begitu tajam meminta jawaban.

"Udah udah, biar gue aja yang jelasin," Alula melangkah, berdiri di tengah tengah antara Carina dan juga Sarah.

"Lo duduk Sar, lo juga Car," Keduanya menurut.

Alula, Carina, dan juga Sarah duduk lesehan di kelas kosong tersebut, tidak ada orang lain selain mereka bertiga dan Alula sudah memastikan itu sebelumnya.

Mulai dari Sarah yang tiba tiba menarik Alula ke dalam toilet, membantunya lolos dari Luna dan teman teman spesiesnya hingga saat Sarah datang ke perpustakaan mengikuti Alula dan mengajaknya bicara di sana, gadis itu menjelaskan sedetail detailnya, tidak mau ada salah paham baik antara ia dan Carina, juga antara Carina dan Sarah.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now