67. KEMBALINYA SANG KEKASIH HATI

274 48 35
                                    

Jatuh cinta pada mu adalah pilihan, dan bersamamu adalah kewajiban yang akan aku lakukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jatuh cinta pada mu adalah pilihan, dan bersamamu adalah kewajiban yang akan aku lakukan

_Heksagar Pranadipta_

Ibarat hujan pada saat cuaca sedang cerah, Alula menangis dengan bibirnya yang ia paksa tersenyum.

Saat ini, Alula tengah duduk di balkon kamarnya, di temani sebuah earphone yang menyumpal telinga, dan sebuh lagu yang melantun dengan indah.

Ku tuliskan surat cinta ini
Agar kau teringat bila aku pergi
Malam yang sunyi
Kau buat seolah berbunyi
Dan sunyi sepi
Berubah menari nari

Gadis itu tersenyum getir, membaca kembali riwayat chatnya dengan Gara, di mana saat itu semuanya terasa indah tanpa jarak yang menyiksa.

Seperti lirik dari lagu milik Devano bertajuk Surat hati itu Gara sebelumnya selalu datang membelah kesunyian yang melanda, merubah sepi menjadi menari nari, namun kini sudah tidak lagi, Alula tersiksa dengan rindu dan juga sunyi yang membuatnya takut jika laki laki itu akan pergi meninggalkannya kembali sendiri.

Lagu yang tadi melantun dengan indah mengisi kekosongan malam gadis itu, tiba tiba terjeda, berganti dengan suara dering yang membuatnya langsung berdiri.

Alula mengucek matanya, ia masih ragu dengan apa yang dirinya lihat, sampai untuk memastikannya, Alula mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ke arah depan gerbang rumahnya, di mana seorang laki laki melambaikan tangan dengan ponsel yang menyala berada di genggamannya, menyuruh Alula untuk mengangkat sambungan telepon tersebut.

Tidak mengindahkan apa yang di perintah, Alula justru buru buru keluar kamar, berlari menuruni tangga tanpa membenahi menampiknya lebih dulu.

Di depan sana, Gara tengah berdiri dengan satu paper bag di tangannya, begitu kedua mata Alula bertemu dengan pemilik mata dengan tatap menenangkan itu, ia langsung berlari menghampirinya.

Gara kebingungan, Alula memeluknya sangat erat, ia juga mendengar gadis itu terisak dalam pelukannya.

"Al, kenapa?" Tanya Gara dan Alula masih belum melepaskan pelukan itu, justru ketika di tanya, suara tangisnya terdengar lebih keras.

"Alula, ada apa?"

Semakin di tanya ada apa, Alula malah semakin terisak, rasa rindu dan takut kehilangan itu membuatnya sangat tersiksa, bahkan dalam pelukan itu Alula merasa dadanya begitu sesak, semua yang ia rasakan masih belum bisa tersampaikan dengan baik.

Sampai ketika gemuruh dalam dada itu mereda, barulah Alula mengurai pelukannya, ia menatap Gara dengan kedua matanya yang memerah dan terlihat sedikit sembab.

Jangan salahkan Alula jika saat ini sebagian hidupnya bergantung pada Gara, sebab laki laki itu yang memintanya, meminta Alula agar bisa berbagi apa yang di rasa, maka jika kekasihnya itu pergi, Alula yakin hidupnya akan benar benar hancur, karena benar adanya jika yang ia punya hanyalah Gara di antara luka luka yang di derita.

HEKSAGARA PRANADIPTA (END)Where stories live. Discover now