"Lagian ngotak dikit lah, jangan merendah demi sampah!" Ketus Jane.
"Tapi kan sampah emang di bawah, makannya kita harus merendah." Ucap Nara, seenaknya.
--
Awalnya Nara tak terima di putuskan sepihak oleh Kinan padahal jelas-jelas cowok itu yang be...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Kinan Aghino Sadewa ini cowok yah gaes pacarnya Nara. Banyak yang ngira Kinan itu cewek dan Nara lesbyongan, enggak yah gaes anakku normal)
___
Sebenarnya telat masuk sekolah adalah hal yang wajar, yang menyebalkan adalah ketika Nara harus di hukum bersama Athalla dan di awasi oleh Kinan pacarnya sendiri.
Nara bahkan mengumpati Athalla dalam hatinya. Memaki-maki pria itu yang selalu saja berhasil membuat percikan api dalam kisah asmaranya bersama Kinan.
"Athalla itu minum gue." Nara sedikit berteriak.
Athalla mengangkat botol minum yang ia pegang setinggi kepala, mengamatinya setelah meleguk setengah dari isinya.
"Disini gak tertulis bahwa botol minum ini hak milik Ainara Dhevania." Kata Athalla dengan mata yang masih meneliti setiap sudut botol.
"Ish. Tau deh!" Nara menyambar tasnya, pergi meninggalkan Athalla yang masih terduduk di lapangan. Mengabaikan rasa haus yang membandel di tenggorokannya.
"Nih, gue bagi deh. Gue kan baik hati dan tidak sombong."
"Apanya yang gak sombong, orang itu punya gue!"
__
Nara membuang nafas dari mulut merapikan seragamnya, mengetuk pintu kelas.
"Maaf Bu, saya kesiangan." Ucap Nara. Ia berdiri di depan pintu.
"Ya sudah langsung duduk." Kata Bu Hanin, menerima alasan Nara setelah melihat wajah berkeringat gadis itu.
Nara berjalan menuju bangkunya diikuti oleh Athalla.