Bidadari

356 48 1
                                    

Kepala Nara sangat keleyengan, gadis itu di buat bingung oleh dirinya sendiri. Beberapa pakaian sudah menumpuk di atas kasur, tapi ia belum juga menemukan baju yang cocok untuk menghadiri pesta ulang tahun Shasa malam ini.

"Duh, kayanya harus beli baju baru deh," keluh Nara, ia menarik satu baju yang tergantung, mengukur-ukur di badannya.

Nara menatap pantulan dirinya di cermin, memutar ke kanan dan kiri untuk melihat sisi lainnya.

"Lumayan deh, dari pada yang tadi."

Akhirnya, setelah hampir setengah jam bulak-balik lemari dan cermin, satu gaun berhasil memikat hati Nara.

Setelah selesai mengganti baju juga memoles sedikit wajah dan menata rambutnya, Nara tersenyum puas di hadapan cermin melihat hasilnya.

"Cantik banget, Nara, Ya Allah." kata Nara, memuji diri sendiri. Ia menyisir poni dengan tangan, karna merasa ada yang kurang, Nara mengambil bando bunga di dalam laci. Memakainya sebagai sentuhan akhir.

"Ya ampun, anak mama cantik banget." Puji Reni, ia menyembulkan kepala di daun pintu, tersenyum menatap sang anak.

"Iya dong mah, kembaran Ghea Indrawari, gitu lho."

***

Athalla mengscroll beranda Instagram untuk menghilangkan gabut, sesekali ia mengklik love di postingan yang menarik perhatiannya.

Sudah hampir satu jam ia hanya duduk menyandarkan punggung di badan sofa rumah Nara, menunggu gadis itu berdandan.

Sungguh, tidak lagi-lagi Athalla mempercayai ucapan wanita yang bilang '15 menit aku selesai kok.' ternyata 15 menitnya di kalikan dengan 4.

Athalla mengeliatkan badan, mengendorkan urat-urat yang seakan menegang.

"Gila lama banget si Nara, dia mau cosplay jadi badut kah? Harus ngelukis muka pake cat air dulu kah?" Athalla mulai geram.

Ia berdecak pelan, lalu kembali kepada benda perseginya yang sekarang menampilkan games ular di sana.

Suara derap kaki semakin mendekat, tapi Athalla tak acuh, paling-paling Reni mamanya Nara yang sedari tadi mundar mandir keluar rumah entah mencari apa.

"Ekhm,"

Dehaman kecil itu membuat Athalla akhirnya menghentikan permainan ularnya padahal sudah besar, ia mendongakkan kepalanya.

Athalla diam, mulutnya sedikit menganga tetkala tatapan matanya beradu dengan wajah Nara. Ia tertegun untuk waktu yang cukup lama.

Nara melambai-laimbaikan tangannya di depan wajah Athalla.

"Tha, Athalla." Panggil Nara, Athalla masih saja diam menatap Nara takjub.

"ATHALLA." Nara mencubit lengan Athalla sangat keras.

Athalla tersentak, ia mengaduh lirih.

"Sakit, dodol!" Pekik Athalla.

"Lagian lo ngeliatin gue gitu banget."

"Cantik banget kan gue, makannya lo terpesona sampe segitunya." Kata Nara dengan sangat percaya diri.

Athalla menatap Nara sekilas dengan tatapan jijik.

"Percaya diri lo ketinggian."

"Pirciyi diri li kitinggiin." Cibir Nara.

"Ayok ah, keburu selesai acaranya. Lo dandan kelamaan, muka berubah kaga."

***

Beberapa pasang manusia memasuki rumah Athalla yang saat ini terbuka untuk orang yang memiliki undangan.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now