Nathalla [Selesai]

Bonus 1

Nara menggebrak meja di depan Athalla dengan cukup kencang, membuat pria yang duduk di baliknya tersentak kaget.

Athalla menutup laptop, menunda tugas kuliahnya dari pada Nara mengamuk karna merasa di abaikan nantinya.

Athalla menatap Nara yang terlihat sangat panik itu, raut wajahnya bahkan sangat jelas terlihat pusingnya.

"Kenapa?"

Nara membuang napas lemah. "Kata Jane besok puasa,"

"Ya terus?"

"Kita gimana?"

Athalla mengernyitkan dahi, bingung dengan arah pembicaraan sang kekasih.

"Gimana apanya?"

"Masa kita putus selama bulan puasa terus sambung lagi habis lebaran. Kita pacaran berasa warteg pinggir jalan deh. Warteg aja kalo puasa masih tetep buka kok, cuma pake gorden aja." Nara mencurahkan segala kegelisahannya.

Athalla hanya melipat tangan di atas meja, menyangga pipi dengan tangan satunya, mendengarkan apa lagi yang akan di ucapkan gadis itu.

"Kata Jane kalo puasa gak boleh pacaran, berdua-duaan, pegangan tangan apa lagi pelukan." Nara menurunkan bibir bawahnya.

"Kita gak bisa ngabuburit apa lagi bukber dong," Nara menghela napas frustrasi.

"Ya udah," sahut Athalla.

Nara melotot tajam.

"Ya udah apa? Ya udah kita putus? Jahat banget sih kamu, katanya sayang! Tapi gak ada usaha buat cari jalan keluar!"

"Ya udah bukber nya kita ganti saber,"

"Saber, apaan?" Mata Nara mengerjam-kerjap layaknya bayi.

Athalla mencubit hidung Nara gemas.

"Sahur bersama, kan gak bisa bukber gantinya kita sahur bareng aja deh." Ucap Athalla.

"Ah, nanti malah virtual lagi," Nara kembali cemberut.

"Enggak dong, nanti aku ke rumah kamu buat saber." Athalla senyum semanis mungkin.

"Tapi kita gak bisa ngabuburit, Athalla!"

Athalla menjetikan jarinya, "Gampang,"

"Nanti kita mamaleman," Cengirnya.

"Apa lagi itu?"

"Nanti selesai solat terawih, kita jalan malem-malem keliling kota."

Nara manggut-manggut, setuju dengan ucapan Athalla.

Nara menangkap kedua pipi Athalla dan menguyelnya. "Kok kamu pinter sih," gemas Nara.

Wkwk udah ah, sekedar kangen doang ngetik Nathalla 😅 soalnya mau ngetik cerita lain belum mood wkwk.

Eh iya, mampir dong ke cerita aku yang lainnya, ada 'Keandara