Gara-gara dokter

340 35 6
                                    

"Mama belum sempat jenguk Athalla, bilang maaf yah ke Tante Karin," kata Reni sembari memasukan lauk kedalam wadah yang akan di bawa Nara ke rumah sakit.

Dua hari kemarin Nara di sibukkan dengan tugas sekolah yang menumpuk, guru-guru seolah kompak memberi beban kepada muridnya tanpa rasa iba.

Jadi hari ini Nara akan pergi ke sana untuk mengetahui keadaan Athalla secara langsung.

"Iya, Ma, doain aja Athalla cepet sadar."

"Pasti dong, kamu juga jangan berhenti doain Athalla, yah."

Nara mengangguk.

Nara menyalami Reni setelah bekalnya siap. Gadis itu sudah janjian dengan Jane di halaman rumah sakit.

Sesampainya di sana, Jane sudah berdiri, menunduk menatap layar handphone. Nara menepuk pundaknya pelan.

"Buset, nguras lautan dulu lo? Lama bener." Ucap Jane kesal karna menunggu hampir setengah jam di sana.

"Enggak, gue abis motong gunung dulu," sahut Nara ngaco.

***

Dengan telaten Shasa membersihkan setiap bagian lengan, kaki dan wajah Athalla menggunakan tisu basah. Gadis itu tak henti berceloteh menceritakan banyak hal, berharap adiknya itu bangun dan menyauti ucapannya.

"Nikahan kakak di pending, tau." Ucap Shasa sembari mengelap telapak tangan Athalla dengan hati-hati.

"Kasihan banget tukang dekornya padahal udah prepare jauh-jauh hari," keluh Shasa.

"Kamu sih, pake koma segala. Bangun makannya. Jas kamu buat acara udah selesai tau."

Kali ini Shasa menarik napas dalam, menatap sendu adiknya yang tak kunjung juga membuka mata.

"Udah empat hari lho, Tha, gak pegel apa tidur terus." Shasa mengelus rambut Athalla.

Shasa kembali menghirup udara ruangan sebanyak-banyaknya, bersamaan dengan itu pintu ruangan terbuka.

Nara tersenyum di baliknya sedangkan Jane melambaikan tangan ke arah Shasa sembari memamerkan jajaran gigi putihnya.

"Eh, masuk Ra, Jane." Shasa mempersilahkan.

Ketiganya duduk di sofa, beberapa menit hanya diam, mata mereka hanya tertuju pada satu titik yaitu Athalla yang terbaring di atas ranjang.

"Kata Dokter apa, kak?" Tanya Nara, membuka obrolan.

"Mulai membaik sih, tinggal tunggu sadar aja," sahut Shasa, pandangannya kosong ke depan.

"Tapi kapan yah, lama banget Athalla gak sadar-sadar." Lanjutnya lemah.

Nara yang berada di samping Shasa mengelus pundak gadis itu dengan penuh kasih sayang.

Siang ini udara sedang cerah-cerahnya. Tapi sayang, hati ketiga gadis di ruangan itu sangat kelabu. Terselimuti oleh luka dan kesedihan yang seolah tak ingin pergi itu.

Setelah perawat datang untuk menyuntikan obat melalui infusan di lengan Athalla, ketiganya kembali mengobrol.

Kali ini Jane yang membuka topik, ia menceritakan apa yang terjadi dengan perkembangan kasus Athalla dan Beby akhir-akhir ini.

Shasa yang mendengar penjelasan dari Jane sontak membelalak, matanya terbuka dengan sempurna.

"Serius?" Tanya Shasa tak percaya.

Nara dan Jane kompak mengangguk.

"Iya, kak. Vidionya viral lho di grup sekolah," kata Jane.

Jane membuka handphonenya, mencari Vidio viral itu di grup sekolah dan memperlihatkannya.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now