Ulang tahun sekolah

319 36 2
                                    

"Udah siap, Ra?" Tanya Jaka yang berdiri di belakangnya.

Nara membalikan badan setelah memoles bibirnya dengan lipstik.

"Siap dong,"

Jaka diam, matanya tak lepas menatap Nara yang seolah menghipnotisnya. Mempesona.

Padahal Nara hanya memoles tipis wajahnya, apa lagi ia juga hanya memakai baju kaos yang dibalut jaket denim dan celana jins berwarna senada. Namun hal itu sukses membuat Jaka terpaku beberapa saat.

"Ah, mm--" Jaka jadi kikuk sendiri, ia menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Gue dek-dekan deh, Jak," Nara melihat story' Instagram yang di buat Kinan, dimana pria itu memperlihatkan keramaian siswa dan para alumni yang menghadiri acara ulang tahun sekolahnya itu.

"Santai aja lagi, anggap aja lagi konser di kamar mandi," Jaka terkekeh sendiri dengan ucapannya.

"Haha iya juga yah,"

Berada diantara anggota band terkenal seantero sekolah bahkan diluar sekolah seperti D'Black Boys membuat Nara sangat gugup. Padahal ini bukan kali perdananya interaksi dengan merek. Seperti yang kalian tahu kedekatan Nara dan D'Black Boys seperti apa, tapi untuk urusan kali ini, Nara tidak bisa menahan gugupnya.

Nara sepertinya demam panggung, terlihat dari raut wajahnya yang sedikit pucat dan tubuhnya yang bergetar.

Jaka yang melihat gelagat itu hanya menyembunyikan senyumnya. Gemas, pikir Jaka.

"Santai, Ra, bayangin aja kalo lo diva Indonesia yang kerjanya mundar-mandir di konser besar." Jaka mencoba menenangkan. Ia menyelipkan anak rambut Nara yang bebas ke belakang telinga.

"Yang mundar-mandir di konser besar bukan cuma diva lho, Jak, kang es gendong juga gitu."

"Aduh, aduh, aduh-- cantiknya titisan siluman kucing," Athalla yang baru masuk kedalam ruangan langsung merangkul Nara begitu saja.

Nara hanya melirik kesal ke arah Athalla yang berada di sampingnya, menepiskan tangan Athalla yang menggantung di pundaknya.

"Jangan ngecengin gue, gatau apa gue lagi nervous." Ketus Nara.

Bukan Athalla namanya jika tidak menggoda Nara, pria itu malah berdiri di hadapan Nara. Mengangkat wajah gadis itu agar ia dapat melihat dan menatap matanya.

"Cantik banget, jadi pengen jadiin si neng nya pacar deh,"

Sialnya, ucapan Athalla malah membuat pipi Nara memanas. Ia berusaha menyembunyikan senyumnya, berekspresi datar dan ketus padahal entah kenapa hatinya malah senang.

"Jelek banget, jadi pengan jadiin masnya kang kebun, deh," balas Nara, mencibir.

"Jangankan kang kebun, jadi suami aja siap, Mas, Neng." Goda Athalla, mencolek dagu Nara dengan gemas.

"Athalla udah, ah. Gue dek-dekan ini."

"Dek-dekan kenapa nih, gara-gara di godain pasti," Athalla nyengir dengan pedenya.

"Tau deh, males, ah."

Nara berlalu meninggalkan Athalla yang masih senyum-senyum gemas dengan tingkahnya itu. Saat menjauh dari Athalla Nara sudah tak kuat untuk menahan senyumnya lebih lama lagi. Bibirnya terangkat begitu saja, membentuk senyum malu-malu disana.

***

Athalla berdiri di barisan paling depan, enggan melewatkan setiap momen yang akan di suguhkan oleh Band nya. Yah, meskipun ia tidak ikut andil di acara kali ini, entah kenapa kali ini perasaannya lebih senang dari biasanya bahkan ia sangat tidak sabar di buatnya.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now