Rooftop

490 49 3
                                    


"Gue emang gak yakin bisa sembuhin luka, lo, tapi gue yakin bisa bikin lo bahagia dan lupa sama apa yang udah bikin hati lo sakit."

-Athalla-

Athalla yang penasaran menghampiri manusia-masusia yang sudah berjejer rapi layaknya pagar hidup yang memenuhi selasar lantai dua kelas.

"Mungkin gak, kalo cowoknya lebih ganteng dari gua?" Tanya Athalla pada Nara yang berdiri di sampingnya yang juga penasaran.

"Kayanya sih, mungkin aja." Kata Nara, sedikit tak yakin dengan jawabannya.

Athalla melangkahkan kakinya semakin mendekati kerumunan, menggeser mereka dengan tangannya, menyelipkan badan memposisikan diri di paling depan agar dapat melihat dengan jelas.

"Misi-misi, orang ganteng mau kepo." Kata Athalla berhasil membuka jalan, ia berdiri di balik tembok penghalang.

Athalla menyipitkan mata untuk memperjelas pandangannya.

"Cuih," Athalla membuang ludah kasar, jijik juga gondok dengan tingkah manusia itu.

"Alay." Maki Athalla, tajam.

Kinan berdiri di tengah-tengah kerumunan orang di lapangan, berlutut dengan setangkai mawar yang Athalla yakin di petik oleh pria itu di depan SPBU.

Athalla tidak melihat jelas bagaimana ekspresi sang gadis karna ia berdiri membelakanginya, tapi sepertinya gadis itu juga pasti jijik di perlakukan demikian. Karna menjadi tontonan satu sekolah bukan hal yang menyenangkan menurut Athalla, apa lagi bukan prestasi yang di tonjolkan. Mungkin menurut Kinan hal itu justru sangat keren hingga membuatnya dengan sangat pede bertingkah demikian, Athalla tidak peduli.

"Ah, romantis banget." puji gadis berambut sebahu yang berdiri di samping Athalla. Ia menangkupkan kedua lengannya, menaruhnya di pipi seolah sedang memposisikan diri sebagai gadis di bawah sana.

"Dih, gak waras lo, mana ada begituan di bilang romantis." Sambar Athalla yang tak sengaja mendengarnya.

Gadis itu menatap Athalla sekilas tidak memperdulikan lagi komentar Athalla.

"Kayanya lo gak pernah nonton Mbak Andin sama Mas Al, deh." ucap Athalla sewot dengan dahi yang mengerut.

"Gih nonton, biar lo tau definisi romantis yang sebenarnya."

Athalla keluar dari kerumunan, menonton kekonyolan itu berhasil membuat mata hitam indahnya terasa pedih.

"Iritasi nih, mata gue." Gumam Athalla, mengucek matanya.

Pria itu melihat kesekitar, menyadari Nara tak ada di sampingnya membuat pria itu menepuk jidat. Bisa-bisanya ia lupa dengan Nara, kemana perginya gadis itu? Padahal tadi bersamanya.

Athalla yakin hati Nara pasti sangat terluka, apa lagi ini baru hitungan hari mereka putus. Kinan memang benar-benar pria bang**t.

Athalla dengan teliti memperhatikan sekitar, mencari gadis berambut coklat sedikit bergelombang yang sangat familiar baginya.

Ekor mata Athalla berhasil menemukan Nara yang tengah melenggang menjauhi kerumunan, berjalan menuju tangga.

Nathalla [Selesai]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon