Shasa

329 38 4
                                    

Jaka, Fenly dan Wawan pergi ke sekolah dengan wajah sangat kusut.

Semalam mereka hanya bisa colong-colongan tidur saja, jika ingat, mereka langsung terbangun dengan kaget.

Athalla sudah di pindahkan ke kamar rawat inap VIP, meskipun sampai saat ini pria itu belum juga sadar.

Wawan beberapa kali menguap lebar, mengusap-usap wajahnya dengan kencang agar matanya bisa terbuka sempurna.

Fenly menepuk pundak Wawan pelan.

"Cuci muka yok, biar seger," ajak Fenly kepada dua sahabatnya itu.

Selesai membasuh wajah, mereka bertiga pergi ke kelas Wawan yang kebetulan juga satu kelas dengan Beby.

Niat hati mereka ingin membuang lelah dengan tertidur sekejap, sayangnya kantuk mereka langsung lenyap begitu saja saat melihat Beby duduk dengan tenang di kursinya.

Hal itu membuat Wawan sangat kesal, apa lagi melihat wajah tidak bersalah gadis itu.

Wawan melempar tasnya ke atas meja, ia menyandarkan punggungnya di tembok.

Fenly dan Jaka juga tak kalas kesalnya dengan Wawan, Fenly duduk di atas meja, matanya memicing menatap Beby tidak suka. Sementara Jaka, pria itu masih bisa mengontrol emosi dan mimik wajahnya, ia duduk di kursi, menopang pipinya dengan tangan.

"Beby, kamu sudah hamil Beby," Wawan bersenandung dengan lantang, menyanyikan lagu yang ia ubah liriknya dengan asal.

"Beby kau sudah terlambat datang bulan," lanjut Wawan.

"Beby kau hamil sama siapa," kali ini Fenly ikut menyauti lagu Wawan.

"Beby, itu anak siapa."

Fenly memukul-pukul meja sebagai gendang untuk mengiringi konser dadakan mereka.

"Beby hamil sama setan bukan hamil sama Athalla."

"Beby hamil sama setan, masa hamil sama Athalla."

Ucap Fenly dan Wawan kompak dengan nada.

Jaka hanya geleng-geleng menyaksikan kelakuan sahabatnya itu.

Beby tak merespon, gadis itu mendadak tuli. Beby hanya mengambil buku catatan di tasnya lalu membukanya.

"Eh, udah, kasihan anak orang," kata Jaka, menengahi.

"Ish, gak asik lo," protes Fenly.

Jaka menatap Beby dengan tatapan iba, meskipun gadis yang di tatap tidak peduli sama sekali.

"Beb, maafin temen-temen gue yah," ucap Jaka.

Kali ini Beby menoleh, ia tersenyum kecil kepada Jaka sembari mengangguk.

"Apa-apaan sih, lo," protes Wawan dan Fenly kompak, tidak terima Jaka berada di pihak Beby.

Jaka tidak peduli dengan prostesan kedua sahabatnya itu, ia masih menatap Beby dengan iba.

"Tapi btw, udah berapa banyak cowok yang lo fitnah atas kelakuan keji, lo," sindir Jaka dengan tajam. Matanya menatap Beby dengan sorot menjijikan.

Jaka tersenyum miring, Fenly dan Wawan hanya manggut-manggut setuju dengan ucapan jaka barusan.

Beby hanya memutar bola matanya dengan jutek lalu membuang wajah. Gadis itu kembali membuka buku catatan miliknya, membulak-balik penuh emosi.

***

Nara baru sadar, sejak terakhir berpapasan di lorong kemarin, Nara tidak bertemu lagi dengan Athalla di kelas bahkan sampai saat ini. Kemana perginya pria itu?

Nathalla [Selesai]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें