Kecelakaan.

371 39 2
                                    


Di persimpangan jalan, Athalla ingin mengurangi laju motornya tapi bukannya menurunkan gigi Athalla malah menaikan gigi motornya tanpa sengaja.

Hingga klakson kencang dan cahaya terang dari lampu mobil di depannya membuat pandangan Athalla kabur dan---

Bruk

Kecelakaan tak dapat di hindari.

Motor Athalla menubruk mobil dengan keras hingga membuat tubuhnya terpental cukup jauh dari atas motor dan jatuh dengan keras di atas aspal.

***

Jaka mundar-mandir di depan ruang UGD, raut wajahnya sangat cemas.

Berkali-kali Jaka menarik napas dalam dan mengembuskannya kasar.

Jaka juga sudah menghubungi Wawan dan Fenly, kedua sahabatnya itu akan segara sampai.

"Jak, gimana Athalla?" Tanya Wawan yang baru saja sampai bersama Fenly.

"Athalla gpp kan, Jak?" Kali ini Fenly yang bersuara.

Fenly sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu, tak terkecuali Wawan. Pria gempal itu bahkan sudah terduduk di bawah lantai sembari memeluk lututnya, menenggelamkan wajah, bahunya bergetar menangis dalam diam.

"Lo udah hubungin keluarganya Athalla?"

Jaka menggeleng, ia bahkan lupa mengabari keluarga Athalla saking paniknya.

"Gue lupa."

"Ya udah, biar gue aja."

Fenly merogoh kantong celananya, mengambil handphone dan menghubungi Shasa.

Setelah menjelaskan panjang lebar, telepon pun di tutup.

"Gimana?" Tanya Jaka.

"Gue telepon kak Shasa, dia syok kayanya," ucap Fenly.

"Andai aja gue gak kasih kunci motor gue ke Athalla," lirih Jaka, menyesali tindakannya.

Fenly menepuk pundak Jaka pelan, tersenyum hangat.

"Kita gak pernah tau apa yang akan terjadi bahkan satu menit berikutnya," Fenly menatap Jaka dalam.

"Jangan nyalahin diri sendiri, semua bukan salah lo," imbuh Fenly.

***

Shasa yang tengah menikmati secangkir teh di malam hari sembari memperhatikan anak-anak Gladis yang mulai lincah, berlari kesana-kemari tanpa beban, sedikit tersentak saat handphonenya yang tergeletak di atas meja berbunyi.

Shasa menaruh cangkir teh di meja, menekan gambar telepon berwarna hijau untuk menerima panggilan.

"Halo," ucap Shasa pada seseorang di sebrang sana.

"Kenapa, Fen?" Tanya Shasa pada Fenly di balik telepon.

"Kak, Athalla," Fenly menjeda kalimatnya.

Kening Shasa mengerut, "Athalla? Athalla kenapa?"

"A-- Athalla, Athalla kecelakaan kak," ucap Fenly lirih.

"Apa?"

"Athalla kecelakaan di jalan menuju puncak, kak," jelas Fenly.

Mulut Shasa menganga sempurna, ia syok mendengar ucapan Fenly barusan. Shasa tertegun beberapa saat sebelum akhirnya butiran air mata lolos dari mata indahnya.

Telepon di tutup secara sepihak oleh Fenly, setelah memanggil Shasa dan tak ada sahutan dari si penerima telepon, Fenly baru menutupnya.

Shasa menutup mulutnya dengan tangan, tak percaya dengan apa yang terjadi pada adiknya.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now