Makan malam?

399 52 0
                                    


Selain Minggu, Sabtu juga menjadi hari mager bagi Athalla. Libur sekolah membuat pria itu hanya bermalas-malasan di atas kasur.
Menggulingkan badan ke kiri dan kanan tanpa berniat melakukan apa pun setelahnya.

Jika saja Shasa tidak teriak keras bagai di hutan, Athalla tidak akan beranjak dari kasur empuk yang seolah semakin menariknya kuat untuk tetap tinggal, sayangnya teriakkan Shasa yang menakutkan membuat tubuhnya reflek berdiri lalu berjalan keluar kamar begitu saja tanpa persetujuan sang tuan.

Athalla berdiri di tangga paling akhir, menaruh tangan kanannya di lengan tangga.

"Apaan sih?" Protesnya.

Shasa berjongkok, gadis itu memungut pecahan guci keramik di lantai dengan bibir yang ia turunkan.

Seekor kucing oren duduk tak jauh dari pecahan dengan wajah linglung seolah habis di hipnotis. Sekarang Athalla tau siapa pelakunya.

"Makanya kalo punya kucing sekolahin yang bener, lo ganggu gue tidur aja." Kata Athalla, ia kembali melangkahkan kaki menaiki satu persatu anak tangga.

"Bisa gak sih, jadi adik berguna dikit, bantuin gue kek atau seenggaknya bikinin gue teh manis kek." Ucap Shasa dengan nada kesal.

"Gue ada meeting sama kasur, guling dan bantal gue, kasian mereka nunggu lama." Sahut Athalla seenaknya.

****

Beberapa hari lalu Athalla menemukan satu tempat makan cantik yang lewat di fyp tiktok miliknya. Tempatnya tak begitu jauh dari rumah.

Malam ini ia akan pergi ke sana bersama Nara, gadis itu belum ia beri tahu, sengaja biar kejutan katanya.

Athalla sudah siap dengan mengenakan kaus hitam yang di balut kemeja kotak-kotak berwarna biru, tak lupa tas kecil yang ia kenakan di depan dada dan celana hitam sobek andalannya.

Sebelum pergi Athalla masuk ke kamar Shasa tanpa permisi, ia membuka pintu kamar Shasa secara tidak santai membuat sang empunya kamar yang tengah mengoles bibirnya dengan lipstik itu tersentak, lalu mengomel.

"Athalla, ketuk pintu apa susahnya, sih?" Bentak Shasa.

"Kenapa sih, lo gak pernah ada sopan-sopannya masuk kamar gue?"

Athalla hanya menyengir, ia berdiri di ambang pintu tersenyum manis yang terlihat menjijikan bagi Shasa.

"Pinjem mobil." Pinta Athalla tanpa basa-basi.

"Gak mau." Tolak Shasa.

Athalla tak mengindahkan ucapan Shasa, dengan inisiatif ia mengambil langsung kunci mobil milik sang kakak di laci kamarnya, lalu keluar begitu saja tanpa kata.

"Ya Tuhan, punya adik minta di jual." Gumam Shasa, kesal.

Akhir-akhir ini Ibu Kota sering sekali di guyur hujan, dari pada nanti motor kesayangannya kotor dan harus membuang-buang waktu untuk berteduh, rasanya menggunakan mobil adalah pilihan paling tepat.

Langkah Athalla berhenti di ruang tamu saat ia menyadari kehadiran Vito -pacar Shasa- tengah duduk di sofa, sebagai adik ipar yang baik Athalla menghampiri calon kakak iparnya itu untuk sekadar 'say hi.'

"Udah lama banget bang, gak mampir." Ucap Athalla saat hanya beberapa langkah dari Vito.

Vito tersenyum. "Iya nih, banyak kerjaan soalnya."

Athalla hanya manggut-manggut, ia duduk di samping Vito.

"Kok lo betah sih bang pacaran sama kakak gue yang galak kaya macan itu?" Tanya Athalla heran.

Vito hanya tertawa kecil. "Ke elo aja itu mah, ke gue mah jinak."

Setelah berbasa-basi beberapa saat Vito izin ke toilet, Athalla masih anteng duduk nyaman di sofa.

Nathalla [Selesai]Where stories live. Discover now